RSS

Adakah Dia Dihatimu...??

Nama Muhammad dalam bahasa Arab berarti “dia yang terpuji”. Allah memang benar-benar menyiapkan utusanNya. Selain nama yang indah, juga akhlaq mulia agar dijadikan teladan oleh umat-Nya hingga akhir masa.

Rosulullah SAW telah mewariskan dua hal yang harus kita jadikan pegangan dalam hidup ini, yaitu Al-Qur’an dan As Sunnah. Maha suci Allah yang telah menepati janjinya untuk menjaga kebenaran dan kesucian Al-Qur’an hingga akhir jaman seperti yang tercantum dalam surat Al Hijr:9. Bagaimana kiranya dengan sunnah Rosulullah SAW? Allah menjaganya dengan cara unik, sunnah-sunnah Rasul itu tidak hanya terdokumentasi dalam bentuk tulisan, namun juga hidup di dalam perilaku para pengikut risalahnya.

Namun terkadang kecintaan terhadap Rasul yang kita maknai dengan kata meneladani perihidupnya dan mengamalkan sunnahnya menjadi bias dan taqlid terhadap mereka yang menjadi salah satu sumber ilmu kita. Secara tidak sadar, sosok Rosulullah telah kita bungkus dengan sosok inspirator kita. Bukan lagi Rosulullah yang menjadi acuan. Lalu dimana kita “simpan” wajah rosulullah???

Wolfgang van goethe seorang penyair Jerman dalam tulisannya banyak memuja Muhammad, pembawa risalah islam. Malah sebagian pemikir Jerman menganggap Geothe benar-benar masuk islam. Pun dengan Michael H. Hart Menempatkan Muhammad SAW di urutan pertama dalam 100 tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.

Sementara kita yang telah bersyahadat, mengakui bahwa Muhammad utusan Allah, terseok-seok karena menyaru wajah teladan kita dengan wajah kyai, ustadz/ustadzah, atau mentor yang kita cintai. Allah telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31, katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allahmengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Kyai atau ustadz/ustadzah kita pun menjalani hidup ini dengan sebenar-benar sunnahnya, berdasarkan Al-Qur’an juga Al hadits. Bukan berdasarkan inspiratornya. Mari simak kembali wajah inspirator kita, adakah di sana wajah Rosulullah?? (Shiren/ berbagai sumber)

SenyumMu Menyadarkanku...

Sebelumnya tak ada yag mampu mengajaku untuk bertahan dikala sedih
Sebelumnya ku ikat hatiku, hanya untuk aku seorang
Sekarang kau disini...
Hilang rasanya, semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya’ kau buat aku mencari tentang rasa ini
Aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu?
Lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama dan terakhirku

Sebelumnya tak mudah bagiku tertawa sendiri dikehidupan ini
Sebelumnya rasanya tak perlu membagi kisahku
Tak ada yg mengerti......
Sekarang kau disini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya’ kau buat aku mencari tentang rasa ini
Aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu?
lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama dan Terakhirku......


Note: Terkadang Jiwa ini ingin sedikit Lebayyyyy....

Sepotong EPISODE

Tak terasa dua tahun berlalu, rentang waktu ini terasa sangat cepat. Serasa baru kemarin saya memasuki kampus biru ini. Serasa baru kemarin saya menginjakan kaki ini di Bandung. Itulah waktu, yang karenanya kita bisa terlena dan terpedaya bila tidak bisa memanfaatkannya.

Waktu itu, saat memasuki semester pertama. Saat saya masih belum mengenakan jilbab, ada kakak kelas (seorang Ikhwan) yang mengajak ikut mabit. Acara tersebut diselenggarakan oleh FORMAIS/LDK atau pada saat SMA saya memanggilnya DKM/Rohis. Saya pikir waktu itu, toh tak ada ruginya ikut. lagian acaranya malam minggu. Ternyata memanng benar, tidak ada yang membuat diri saya rugi saat berada di FORMAIS. Selanjutnya di minggu-minggu berikutnya hari-hari yang saya lewati diisi dengan kajian rutin keislaman.

Sangat menyenangkan sekali bisa bersentuhan dengan dunia dakwah kampus. Namun, tiba-tiba saja ujian datang menghampiri. Ma2h tiba-tiba tahu kalo saya aktif di LDK, beliau marah dan meminta komitmen saya untuk kuliah yang bener (tidak ikut Organisasi apapun apalagi organisasi keislaman). Hal ini tidak terlepas dari peristiwa yang saya alami saat SMA. Pada waktu itu Allah yang maha Rahman memberikan pelajaran yang sangat berharga, meskipun pada saat itu saya salah mensikapinya.

Sekitar satu semester saya berhenti dari aktifitas dakwah di kampus. Ada berjuta pertanyaan yang dilemparkan rekan aktifis dakwah saat itu. Tapi, apa boleh buat? saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Masa-masa berjauhan dengan para kader dakwah dikampus, membuat hidup saya hampa. Berbagai kegiatan di luar saya ikuti, tapi kerinduan untuk berkumpul kembali bersama FORMAIS semakin menyala. Ditambah seorang sahabat yang dulu sangat jauh dari kegiatan keislaman. Tiba-tiba saja memberitahu kalau dia sudah menjadi bagian dari FORMAIS.

Penampilannya, Subhanallah!! saya sampai termenung dibuatnya. Pada awalnya beliau juga tidak berjilbab, tiba-tiba saja muncul dihadapanku dengan jilbab yang sangat rapih, jilbab seorang Muslimah. Saya menangis, pedih dengan diri ini. Mengapa saya menyerah di jalan dakwah, kupeluk bidadari itu dan aku berjanji tak akan pernah kutinggalkan lagi jalan dakwah ini...

Namun ternyata benar, waktu ibarat tebasan pedang. Kini masa Jihad kami akan segera berakhir. Amanah dakwah ini akan beralih ke generasi berikutnya. Saya masih terhenyak tatkala memikirkan kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk dakwah ini setahun kebelakang. Sedih rasanya bila mengingatnya, kadang saya malas untuk koordinasi kegiatan, kadang saya hanya memberikan waktu yang tersisa untuk dakwah ini.

Ya Rabb!! Maaf atas semua kelalaian ini.....

My Favorit Blog???

Ada beberapa blog yang sangat saya sukai,, karena di dalamnya terdapat banyak khasanah keilmuan yang dapat saya petik... he,,he,, asa puitis kata-katanya.

kita mulai dengan posisi pertama ada www.ridwansyahyusufachmad.wordpress.com di dalamnya ada menu khusus tentang kegiatan dakwah kampus, tapi yang terpenting adalah artikel-artikelnya bisa dicofy langsung.

Kedua, www.izziblog.wordpress.com isinya link-link Densus 8, insyaAllah komplit-plit. Ada serial dakwah, cinta juga,, dll...

ketiga, www.yahdisiradj.blogspot.com kalo yang ini isinya muacem-muacem, dijamin serUUUu. artikel dakwah, lagu-lagu,iklan-iklan juga ^.^

keempat, www.egimgt.blogspot.com isinya bahasa inggris semua, cocok buat yang mau belajar ke luar negeri,, NGAREP..

kelima, www.dhimaskasep.wordpress.com isinya, he..he,, agak gokil ...(ngabsen......juga)
Mhm,, masih banyak lagi sih tapi ini masalah selera....

Dimana Allah dalam Hati Kita???

Sebuah pertanyaan yang sulit saya jawab,, perlu bukti yang sangat kongkrit bila saya mengatakan Allah swt selalu meliputi हटी...

Allah swt tak ingin hati kita dipenuhsesaki oleh keinginan nafsu dan ambisi dunia।Dahulu, ketika hati Nabiyullah Ibrahim terdominasi oleh kecintaannya kepada sang anak, Allah memerintahkannya untuk menyembelih anaknya। Dahulu, ketika suatu saat Rasulullah dan para sahabatnya begitu memuliakan Baitul Haram dalam hati mereka, Allah lalu memerintahkan mereka melakukan shalat menghadap Baitul Maqdis. Agar Allah mengetahui apakah kadar kecintaan mereka kepada Allah lebih kuat, lebih dominan dan lebih besar dari pada kecintaan mereka kepada Baitul Haram? Ketika jawabannya adalah iya, lalu Allah mengembalikan lagi Baitul Haram kepada mereka dengan perintah-Nya. Ketika Ibrahim ternyata lebih mencintai Allah, maka Allah kembalikan lagi sang anak kepadanya dan memintanya untuk menyembelih kambing kibasy menggantikan posisi anaknya.

Apakah kita merasa gembira dan senang saat berdekatan dengan-Nya? Apakah kita selalu berusaha agar allah selalu bersama kita? Sejauh mana tingkat kesenangan dan kedamaian kita saat shalat, disaat kita bertemu dan bermunajat kepada-Nya? Seberapa sejuk dan teduhnya jiwa kita saat sujud dihadapan-Nya, karena saat sujud merupakan saat yang paling dekat antara kita dengan-Nya? Duhai, indahnya bila kita mengetahui firman Allah swt,”Aku bersama hambaku di saat ia mengingat-ku dan dua bibirnya menyebut-Ku...”(HR। Bukhari, kitab at Tauhid)

Lalu bagaimanakah dengan diri kita?? Apakah Allah swt selalu mendominasi hati kita?? Ini adalah sebuah perenungan besar untuk kita semua। Jangan-jangan selama ini kita hanya menempatkan makhluk di hati kita. Seorang sahabat yang sangat menginspirasi saya, dalam suatu kajian pernah mengatakan bahwasannya “para Aktivis dakwah saat ini banyak menjadi mujahidah merah jambu”. Mungkin kedengarannya sangat sepele dibandingkan dengan sejuta problematika dakwah ini, tapi tunggu dulu! Kalau kita kaji lebih dalam, ternyata fase merah jambu juga bisa mendominasi isi hati ini. Hal ini didasari pengalaman pribadi dan beberapa sahabat he,,he,,. Fase-fase masa penantian pun dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya ternyata dapat membuat hati ini kelimpungan.

Hanya sekedar evaluasi,, cOba tanya pada diri’ Di Mana Allah Dalam Hati Kita????????????

Usiaku

Tak terasa, hari ini adalah hari dimana usiaku berkurang lagi satu tahun di dunia ini. Entah, setelah detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, atau tahun ini aku masih bisa bernafas atau tidak? waAllahuallam bishawab..

Di hari ini tak ada kue tak ada lilin. Yah, udah kegedean juga sih.. udah 21 tahun, udah menghadapi skripsi he,,he,, sungguh perjalanan usia yang terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin masih berseragam putih abu..

Tapi walau begitu, saat ini ada sejumput doa yang kupanjatkan. Aku ingin jadi seorang muslim, seorang muslim yang baik. Begitu banyak kisah yang telah kulewati, pasang surutnya hidup,Ujian dan cobaan silih berganti. Tapi Dia-lah yang selalu menjadikan aku dapat berdiri dan mengahadapi semuanya,, Dialah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim...

Ya Rabb! Kenalkan aku dengan diriku,, agar aku dapat mengenali-Mu!

Sebuah uneg-uneg dan harapan..
Ya rabb! Hamba berharap suasana kali ini akan terus kujalani, bersentuhan dengan dunia dakwah dan tarbiyah selamanya adalah harapanku,.kuingin ketika nanti kumenjadi umahat, semangat dakwah dan tarbiyah ini tak akan pudar kuingin seluruh hidupku berada di jalan dakwah. Bahkan mati pun kuingin di jalan dakwah. Ini adalah sebuah doa dan pengharapan,, yang akan terus aku panjatkan sampai kapanpun..

Namun, terkadang ada rasa takut ketika waktu ini terus berjalan. Aku takut apa yang aku rasakan kali ini tidak aku rasakan dimasa depan. Hati ini teriris tatkala melihat aktivis-aktivis dakwah terseret ghirahnya karena keadaan. Keadaan keluarganya, pekerjaannya, lingkungannya yang membut mereka berubah seratus delapan puluh derajat dibandingkan pada masa-masa mereka ada dikampus..

Yang dulunya aktif berdakwah, sekarang jadi aktif pacaran. Yang dulunya sangat menjaga kehormatannya, sekarang jadi melonggarkan itu semua karena dipaksa keadaan. Ya mereka satu-persatu berguguran di jalan dakwah ini. Sungguh aku tidak pernah menyalahkan keadaan. Justru mungkin ini adalah merupakan kelalaian yang diperbuat oleh para aktivis yang masih berdiri hingga saat ini. Ya, jangan-jangan kita itu sibuk mendakwahi diri dan orang lain, padahal teman sendiri yang juga masih sama-sama berjuang, butuh perhatian kita.

Aku merasakan hal itu nampak nyata terjadi dihadapanku, ada akhwat yang dulunya sangat Iffah’ kini menjadi pudar. Banyak ikhwah yang tadinya komitmen tidak berpacaran.. kini aktif sekali ta’arufan (dalam tanda kutif)..

Aku juga bukan orang suci yang tak pernah melakukan dosa,, aku juga sempat terpuruk dengan keadaan. Tapi tatkala jiwa ini mau bangkit,, kulihat disekelilingku pohon-pohon yang dahulu kokoh berdiri ini perlahan tumbang, tumbang di dera badai zaman. Kini kumencari pohon-pohon yang masih tegak berdiri, ditengah pencarian yang panjang ini .

Lebaran Ceria

Akhirnya setelah mengorupsi dua hari peraturan mamah, aku sampai juga di rumah. Mudik lebaran kali ini agak sedikit berbeda, kulewati puing-puing bangunan yang berserakan di daerah Pangalengan. Biasanya wilayah itu adalah tempat favoritku. Betapa, aroma pinus dan rumput liar sangat khas menyapa hidung itu seketika sirna dengan tragedi.

Tapi syukurlah tidak sampai disitu saja, ternyata rasa peduli itu masih ada. Begitu banyak bantuan yang berdatangan. Kusempatkan terlebih dahulu untuk mampir disana, di tenda-tenda bantuan yang telah berdiri, teman2 Dkm Unpad, korsa ITB, SSg dan banyak lagi yang lainnya.


Tradisi lebaran hari pertama di keluargaku adalah berkumpul di rumah Eyang. Seingatku dari tahun ketahun pasti ada personil baru yang ikut berkumpul dirumah Eyang. Kalo dihitung-hitung hampir 30an orang, udah cukup buat satu RT, he,,he,, mulai dari anak, menantu, cucu hingga cicit. Pokoknya rame,,

Meski tiga hari sebelum lebaran Eyang sempat dirawat di rumah sakit, tapi semuanya baik-baik saja dan nampak ceria.. taqoballahu minna wa minkum syiamana wa syiamakum,,, taqobbal Ya kariim