RSS

Kamisan dan "Sebuah Tekad"


Kamisan sore ini sangat menggelikan, teramat menggelikan malah. Karena mulai kemarin sore si dede masuk NICU, maka sore ini aku pun bisa ikut kamisan. So, dengan semangat terdahsayat aku udah berada di tempat sebelum waktunya. Biasa, rindu berat dengan suasana Salman dan kantinnya.

Kubuka mushaf Qur’anku di sudut salman samping tangga. Yang keliatan udah datang baru ketum aja, so aku memantau dari kejauhan aja. Akan tetapi tiba-tiba ketum ngelambain tangan, dan aku pun mendatanginya, soalnya tidak jauh dari situ ada dua akhwat yang duduk berseberangan dengan ketum. Semula aku dan ketum menyangka mereka anak Forum Pena, eh setelah ditanya ternyata bukan.

Terjadilah obrolan teraneh dan menggelikan antara aku dan ketum. Sumpah, ngak puguh dan ngak nyambung banget. Ketum nanyain Kamisan, aku jawab Forum Pena. Ketum nanyain Forum Pena, aku jawab kamisan. Kacau. Maklum kondisiku lagi kacau beliau, kabel-kabelnya belum nyambung semua, setelah hampir tiga minggu ngak puguh jadwal tidurnya.

Tapi, si ketum lagi kacau beliau juga kayaknya, atau kegeeran kali!! PEDE, (punten ketum becanda). Masa ia dia nanya nama aku siapa, kuliah dimana, lagi libur apa enggak!! Udah berbusa kali aku ngenalin diri dari dulu, aku tuh Reni Shiren (maklum banyak juga nama reni di FLP) yang kuliah di Businnes School, kuliahnya dah beres tinggal skripsi aja, tinggalnya di Buah Batu.

Untungnya, waktu cepat berlalu, dengan senang hati kutinggalkan obrolan yang ngak pernah nyambung itu. Sore tadi, bintang tamunya mas Donatus, julukannya si raja Cerpen. Banyak yang ia bagikan soal kariernya di dunia kepenulisan. Dan dia menjaminkan dirinya bahwasannya dengan menulis pun ia bisa membiayai hidupnya.

Minggu kemarin, seorang teman yang udah lebih dulu lulus, menawarkan beberapa pekerjaan kepadaku. Dan aku bilang, aku nyantai dulu deh!! Padahal dalam hati sih ingin bilang, aku ngak mungkin bisa kerja full day. Kondisi kesehatan, lagi-lagi ngak bakal mendukung. Tapi untungnya, aku pun menyukai dunia wirausaha, meskipun masih merangkak susah payah, disini aku bisa mengatur waktuku. Kalau lagi butuh istirahat, ya istirahat. Kalau sudah on untuk kerja, ya kerja lagi.

Aku jadi berpikir, dengan kondisi kesehatanku yang seperti ini, kurasa salah satu alternative pekerjaan lain yang bisa kulakukan adalah menulis. Tentunya , pilihan setelah berwirausaha. Soalnya selama ini, sejak aktif kembali menulis, aku tidak sungguh-sungguh menulis untuk orang lain, aku hanya menulis untuk diriku sendiri.

Yupz,,, dengan segenap tekad! semoga kedepan aku bisa menulis kembali untuk diriku dan orang lain, dan bisa kukatakan pada orangtuaku, sahabatku, temanku, tetanggaku dan dunia, “Menulis adalah pekerjaanku”.

Rindu Sama Si Koala



Tiga minggu sudah aku menghirup aroma rumah sakit. Membuatku, semakin sesak dan kurusan rasanya. Sendi-sendi tulang sudah tidak pada tempatnya. Makan pun sudah tak tentu jadwalnya. Doping isotonic, hanya itu yang bisa kulakukan untuk menjaga staminaku.

Ternyata keponakanku yang ganteng ini, harus berjuang ekstra dengan gen-gen negatifnya. Akan tetapi Alhamdulillah, akhirnya pagi tadi sudah ada diagnosa pasti akan penyakitnya. Dan besok, mohon doa untuk kelancaran operasinya.

Karena malam ini banyak keluarga yang datang, akhirnya aku diijinkan pulang dulu ke kosan untuk melepas rindu dengan bantal koalaku. Yupz,,Tiga minggu kemarin dilaui dengan tiga rumah sakit dan sempat ijin dulu sekitar dua hari raker Permadani ke tasik, membuatku rindu berat dengan si koala. Bantal Koala yang hangat, kado dari mamieh saat Kelas Satu SMA.

Aku dan Potret kesendirian



Lama sudah aku berteman dengan kesendirian!!
Tapi …



karenanyalah aku memahami arti kelurga

karenanyalah aku menghargai arti persahabatan

karenanyalah aku menghormati arti Persaudaraan

yang kesemuanya terangkum dalam bahasa cinta

Robeklah Hatimu



Alkisah, pada suatu hari , seorang pemuda berdiri ditengah kota dan menyatakan bahwa dialah pemilik hati terindah di kota itu. Banyak orang yang berkumpul kemudian mengagumi hati pemuda itu, karena memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun dihati pemuda itu.

Tiba-Tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil kedepan dengan berkata ”Kenapa hatimu belum seindah hatiku?”. Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya.



Namun, penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain yang ditempatkan disitu; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian lubang yang dicungkil dan tidak tertutup kembali. Orang-orang itu tercengan dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah?

Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa “anda pasti becanda pak tua” katanya. “bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna, sedang hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan”.

Ya”, kata pak tua,”hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.

Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersaam-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan. Memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan.

Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu.

Pemuda itu berdiri membisu dan air matanya mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan kearah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan yang gemetar. Pak tua menerima pemberian itu, menaruhnya dihatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudahamat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu.



Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.

Ooo… so sweet, isn’t it? Eiits, don’t sleep atuh! Mari kita robek hati kita untuk semua orang yang kita kasihi dan sayangi. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh pak tua dan pemuda diatas.
Dari milis ICS

Susahnya jadi sarjana


Siapa bilang jadi sarjana itu gampang?? Mulai dari biayanya saja udah bikin repot, untuk saya dan keluarga tentunya, hi..hi.. Menjalaninya?? Wieh, Sangat panjang dan berliku, penuh cobaan, halangan, rintangan dan tantangan he,,he,, Diujungnya? Ada makhluk yang namanya “SKRIPSI”.

Skipsi oh skripsi…. Saat ini kau selalu mengisi hariku, hatiku dan pikiranku. Menemani sepiku dan sedihku juga dukaku.. Dan yang paling jadi BEBAN beratku adalah pertanyaan Papih, “De kapan wisuda?” O My G’ help me Please!!

Andai saja, cukup Ujian Nasional Untuk jadi Sarjana. Oh Wonderful pokoknya.. haha. Ya, Kalau saja ada pilihan untuk ikut Ujiaan Nasional, kayaknya saya pilih Ujian Nasional aja. Ngarep.

Ponakakanku yang Baru


Alhamdulillah 20 juni lalu, ada cowok ganteng baru dikeluargaku, namanya Muhammad Yafiq Al-jahar. itu artinya aku punya saingan baru selain Kaka Andika (Rifky Andika Rudiana) hi..hi.. yaiiyalah Papiehkan jadi lebih sayang mereka berdua dibandung Aku ha..ha...

Saat ini mamieh and papieh udah jadi Nenek2 dan Kakek2 sekarang. Kemarin-kemarin mereka masih dipanggil nenek-kakek soalnya cucunya baru satu. Kalau udah dua, wayahna harus mau dipanggil nenek2 dan kakek2.

Lahirnya Alhamdulillah sehat, beratnya 3,9 Kg, tinggi, ganteng tapi agak sedikit item hehehe. Tapi, setelah tujuh hari ternyata harus dirawat. Menurut dokter, katanya ada kelainan di darahnya. Disebabkan resus golongan darah AB , O orang tuanya kalau tidak salah. Jadi harus di transfusi , untuk ganti golongan darah.

Kisah lucunya adalah tantenya, neneknya, abangnya dll disuruh gantian nginep dikamar pasien. Sayang katanya udah bayar mahal-mahal ngak ditidurin. Soalnya de Yafiqnya diruang yang berbeda. So, kita semua serasa jadi pasien juga deh.

Mhm.. saat ini de Yafiq, masih nyaman di ruang inkubatornya. Dan yang nungguinnya juga, terpaksa harus nginep di hotel yang fasilitasnya melati, tapi harganya berkali melati. He,,he,,. Semoga semua ini cepat berlalu, dan Allah swt mengaruniakan kesembuhan.

Untuk ponakan barukku!! Muhammad YafiQ Al-Jahar
“Aku sekuat kamu”