RSS

Oleh-Oleh Lebaran



Meskipun Lebaran udah beberapa hari berlalu, tapi tak ada salahnya kan kalau saya sedikit membagi kebahagiannya. Begini kawan-kawan semua, untuk menyambut lebaran saya termasuk ke dalam daftar orang yang melakukan mudik alias pulang kampung.

Kampung saya terletak nun jauh dipelosok Garut sana. Rute perjalanan dari Bandung melewati wilayah Tegal Lega-Pangalengan (Rp.11.000) dan Pangalengan-Cisewu (Rp 20.000) menggunakan mobil paling butut seJawa Barat kayaknya hehe. Ongkos sewaktu-waktu bisa naik, tergantung Sopirnya. dan jangan heran bila penumpangnya tidak hanya manusia, tapi ada juga makhluk Allah yang lain. Like Chicken and Kambing, HOROR banget!!!

Sesampainya di terminal Cisewu, lalu dilanjutkan dengan naik ojeg. ongkosnya kurang lebih Rp.5000,00. Tapi itu belum sampai kawan, setelah turun dari ojek maka dilanjutkan dengan acara hiking yang memakan waktu 10 menitan bagi para pemula. menaiki tanjakan dengan kemiringan hampir 90 derajat. Kiri kanannya dihiasi pemandangan hutan bambu, padang savana, sawah dan sungai. Ada pun Super Hero yang bisa melewati jalan tersebut dengan kendaraan roda duanya cuman Daddy tersayang dan pak Guru (tetangga).

Sebenarnya rencana pulkam itu H-2, tapi karena orang rumah memutuskan “Ngabedahkeun” H-4, mau tidak mau saya pun harus sudah ada di rumah. “Ngabedahkeun is menangkap ikan di kolam/semacam outbond githu deh, susah ngejelasinnya”. Satu tradisi keluarga yang ngak bisa ditolak, kalau ada salah satu anggota keluarga yang ngak ikutan berarti belum lebaran namanya. Dihari itu seluruh keluarga ancrub semua, tak satu pun boleh absen, termasuk saya.

Di hari lebaran, sudah menjadi tradisi pula seluruh keluarga besar kumpul di rumah nenek. Kalau personilnya lengkap jumlahnya bisa mencapai 50 orang, cukup buat bikin satu RT. Sekalian arisan keluarga gitu deh. Gokilnya, Lebaran kemarin saya pun jadi cucu tertua yang masih dapat angpau hihi, innalillahi!

Mhm.. selebihnya diam di rumah nonton film korea (duh ngak produktif bgt ya). Rencana reuni dari teman2 SD, SMP dan SMA semuanya gagal total. Tapi yang paling mengesankan di lebaran tahun ini, selama di rumah bisa tidur sama Mom and Dad hehehe, kapan lagi bisa kayak gitu, mumpung masih boleh. Soalnya kamarku tersayang sudah beralih fungsi sepertinya, agak-agak merangkap menjadi gudang. Trus kamar yang satunya lagi katanya sedang diambil alih mini mouse, hiii. Pokoknya lebaran kali ini, aneh and superb gokil.

Mangga wilujeng berpikir sejenak untuk kawan-kawan yang katanya ingin mengunjungi rumah saya. Tafakur yang bagus tuh untuk teman2 yang dari Padang, Jakarta, Jawa juga Bandung tulen yang keukeuh pengen mengunjungi Cisewu indah. sebaiknya dipikir-pikir lagi yah...

Rindu


Sangat lekat dibenak ini, saat seseorang itu menjadi sumber inspirasi dan inspirasi. Miris sekali saat ini, ketika semunya berubah. Dan aku terhenyak..

Namun, ada pula sosok yang tersesat di belantara, kini berpacu dengan waktu dalam memperbaiki arah hidupnya. Dan aku pun terhenyak.

Aku pun terhenyak saat kurasakan diri ini begitu keras kepala, begitu sombong, angkuh dan menyebalkan. Dan tak jarang berkata-kata kasar bila ada yang mengusik keakuanku.

Aku terhenyak saat ku katakan “aku tak butuh siapa pun untuk bahagia dalam sepiku” tanpa perasaan bersalah dan menyesal bahkan merasa puas karenanya.

Aku terhenyak, saat ku katakana “dasar kurang ajar” ketika aku kecewa dengan seseorang yang berusaha membunuh egoku, mengusik sudut sepiku dan membersamai kesendirianku.

Betapa kali ini aku sangat menikmati, saat aku berbeda dari yang lain dan merasa puas saat aku bisa mempertahankan sisi keangkuhan dan bilik egoku.

Kemanakah gadis lugu yang pendiam, gadis yang selalu mengalah dan memaafkan siapapun yang membuatnya tak nyaman. Aku rindu dengan gadis baik hati dan bersahaja itu, teramat rindu. Hingga air mata ini pun tak terasa telah meluruh dipipi.

Akankah aku bertemu kembali dengan gadis itu? Akankah ia kembali bersama sepi dan kesendiriannya? Sepi dan sendiri sudah menjadi takdirnya, tapi akankah ia menerimanya kembali dengan lapang? Menyisipkan harap disana? Seperti dulu, hingga seberkas senyum itu dapat terlihat kembali di wajahnya. Walau kau tak akan pernah jelas melihatnya, karena kabut tipis masih akan membayangi senyum dari bahasa sepi dan kesendiriannya.

LEBAY.COM
sekali-duakali tak apeu lah ya...

Meluruhkan Kelopak Angkuh


Karena mungkin keindahan adalah bahasa keangkuhan, maka aku memilih tak kan pernah memilikinya. Dan biarkan aku tak pernah lagi menjadi indah, dipandang kasat mata. Dan memang karena indahnya kau menginginkanku, maka kini tak lagi kau kan menginginkanku bukan?

Ya, akulah mawar itu, yang telah meluruhkan kelopak angkuhnya sebelum senja, yang telah memilih mengubah takdir itu, dan maaf, karena kuputuskan tanpa anggukan kepalamu.

Ah, masihkah kau tak mengerti, bahwa bisa saja yang selama ini kau lihat adalah fatamorgana, bahkan mungkin kamuflase yang sengaja dicipta? Masihkah kau ingin menahan, sementara tak ada jaminan apa pun dalam diammu, di hati manusiamu yang katanya terluka adalah sebuah refleksi dari mula niat yang keliru. Dan sepertinya sudah cukup masa itu untukku menjemput takdir lain.

Namun, rupanya tak jua kau mengerti. Ah, kenapa kau harus punguti kelopak itu, kenapa kau membuatku menoleh untuk sekali lagi, kenapa kau menyentuh sisi ibaku? Sementara kakiku tlah melangkah meninggalkan lingkaran hati.

Terimalah dalam kesadaran, bahwa ini yang terbaik, karena selayaknya menyertakanNya pada setiap keputusan hati.

Mahabbah yang terangkai dari kuntum yang salah.

Sebuah nasehat dari Melati yang Memawar