RSS

Its Time to, Mempererat Silaturahim


Sudah lama saya tidak eksis di dunia persilatan maksudnya di perBloggan (ngarang). Ditinggal dulu ya mau jalan-jalan ke daftar blog yang berderet disamping.

Mau nyapa-nyapa and komen-komen dikit. Setelah kegejean-kegejean yang telah disajikan sebelumnya.

Heebum

Henim bilang, aku memiliki hak atas Heebum. Ngak tahu bagian buntut, badan apa kepala, bisa juga mungkin bulunya. Kenapa sebagian, Henim bilang takutnya para Petals marah sama aku, trus khawatir kalau aku direbus rame-rame, SYEREEEEM. Meskipun jarak kami terpisah oleh luasnya samudera, tapi cintaku sama Heebum tak akan pudar. Kalau dirata-ratain cintanya Henim sama Heebum dan Cintanya saya sama Heebum tuh ampir sama.


Heeppha ma Heebum lagi moyan


Heebum In Action


Ekspresi C>I>N>T>A


kalau lagi kutak-ketik aku selalu di temenin Henim,, Eh lupa Heebum maksudnya


lebaran depan, pake KOKO

Pernyataan diatas dibuat Henim di alam mimpi saya kekekek,, tiarap dulu akh…#plakkk

Mbak “Reni Nuryanti”

Sekitar kurang lebih dua setengah tahun yang lalu, tiba-tiba banyak orang yang meng add saya di Facebook (pas awal-awal punya facebook). Usut punya usut mereka semua menyangka bahwa saya adalah penulis buku tentang Soekarno dan perempuan. Yang menurut, kabar pula dibuat filmnya juga dan lokasinya di Bandung.

Sejak peristiwa itulah saya menyisipkan nama pena “Shiren Aulia” di tengah nama saya. Mulai di Friendster, facebook , Blog sampai di twitter saya menambah nama Shiren Aulia. Sampai-sampai hampir semua orang percaya bahwa itu adalah nama lengkap saya. Bahkan orang satu kosan pun ngak pernah bener manggil nama saya. Demam sinetron cinta fitri mungkin salah satu penyebabnya.

Alasan nyisipin nama pena, karena saya ngak mau terus-terusan melayani fansnya Mbak Reni. Mungkin, emang saya ngak bakat buat jadi orang terkenal hihi…

Baru-baru ini eh tiba-tiba ada yang nge-add saya. Namanya Reni Nuryanti dan ternyata beliau memberikan pesan kepada saya. Katanya, kok aneh nama kita sama, trus katanya juga kita ada kemiripan di wajah. Nah loh, ternyata nama pena Mbak Reni pun namanya Aulia.

Dan setelah bertukar nomor ponsel dilanjutkan sms ria, emang ini bener-bener Mbak Reni yang penulis itu. Dan beliau sempat cerita katanya dia juga pernah disangka saya, xixixi kira-kira yang ngefans sama saya siapa ya?? Gubrakkk..

Saat ini, Mbak Reni yang benar-benar penulis sedang berada di Aceh untuk mengabdikan ilmunya dan katanya lagi nyusun buku kesepuluh apa kesebelas gitu,, dia juga ragu. Kebanyakan kali ya,, sampai beliau lupa.

And yang paling penting dari semua yang ditulis diatas adalah,” ayo dong Ren, mana karyamu?” Mbak Reni nantangin saya buat bikin buku. Hehehe masih bercita-cita jawabannya.