RSS

Jadikan aku kartini abad ini


Wahai para ikhwan!

Jadilah seorang bapak yang hebat
Jadilah seorang kakak yang hebat
Jadilah seorang adik yang hebat
Jadilah suami yang hebat

Agar tidak membiarkan kami ikut berjibaku diantara pabrik-pabrik yang sempit
Agar kami tidak perlu berdesak-desakan saat melamar pekerjan
Agar kami tidak banyak berkeliaran di luar rumah
Agar kami nyaman dan tentram di area kami

Didiklah kami dengan baik
Jadikan kami guru terbaik dirumah-rumah kami
Yang kami inginkan bukanlah persamaan yang gembar-gemborkan para feminis
Yang kami inginkan, jadikanlah diri kalian ikhwan yang hebat

Agar kami jadi anak yang baik
Agar kami jadi adik yang baik
Agar kami jadi kakak yang baik
Agar kami bisa menjadi ma’mum yang baik

#Yang Ngak setuju tunjuk tangan

File lama MP4 Part 4


Hampir, empat jam mataku memaku di depan layar computer. Aku mencari tahu tentang Indonesia, dan terutama islam, sebuah agama yang banyak dianut penduduk aslinya, termasuk Nisa. Karena inilah jalan satu-satunya agar aku dapat bertemu kembali dengan Nisa, dengan nama itu dia ingin kupanggil. Dia begitu bersemangat ketika menjelaskan tentang agamanya, dia tahu bahwa aku seorang atheis. mungkin. Semangat yang kutangkap dari binar matanya sama persis dengan semangat yang kutangkap di mata Jeremy, yang selalu membujukku mempercayai Jesus. Meski sudah berpuluhan kali kuucapkan, I am atheis and I am not cristiant. Dilain kesempatan pasti Jeremy akan membahasnya lagi. Sama sekali aku tak akan pernah marah pada Jeremy, kesel mungkin.

Indah. Itu kesan yang kutangkap dari artikel tentang islam. Begitu murni dan manusiawi. Semuanya nampak sempurna. Sudut hatiku mulai bergetar. Seolah ada sesuatu yang mengusik nuraniku. Berdesir lirih seperti tadi sore saat aku melihat Nisa. Tidak sampai disitu saja, ada sebuah artikel yang sangat menarik pikirku. “Jesus Crist was a muslim”. Kenapa mereka mengklaim tuhannya Jeremy itu muslim? akan sangat menjadi topik menarik di pertemun berikutnya bersama Nisa.

Kusentuh pizza yang sejak tadi tergeletak begitu saja. Belum sampai ke mulut, tiba-tiba Jeremy muncul dibelakangku. “Hyung aku rindu padamu!” ucapnya sambil mengambil posisi duduk disampingku. Kusumpalkan Pizza dimulutnya. Milikku adalah milik Jeremy, begitu pun sebaliknya. Termasuk apartemenku ini, hanya dia yang bisa masuk seenaknya seperti itu.

Bukannya, baru kemarin kita bertemu? Dasar kau ini. Tapi hyung, kenapa tadi siang saat kuhubungi ponselmu mati, dia langsung mengambil ponselku yang tergeletak diatas meja. Tadi siang ada nenek sihir yang meneleponku. Suaraku tersedak-sedak, karena mulutku dipenuhi potongan Pizza.

Wow… who is Nisa? Dia ada di daftar panggilan kedua setelahku! Your…? Jeremy menatapku penasaran. Sambil mengacungkan ponselku. “Anio, aku baru bertemu dengannya tadi sore”. Dia dari Indonesia dan sangat menarik. “really!” sambil tersenyum tipis alis Jeremy pun ikut terangkat. Seolah dia bisa membaca isi kepalaku.

Indonesia, menurutmu? Kucoba mengalihkan pembicaraan. Setahuku, mirip dengan Malaysia. Tiga tahun yang lalu sebelum Hyung wamil kita konser disana-kan!. “ne”. maksudku apalagi yang kau tahu tentang Indonesia, aku tahu kau lebih pintar dariku! Dengan senyum khasnya yang berbau salah tingkah Jeremy mulai bersuara, menceritakan tentang Indonesia yang dia ketahui.

Masih To Be Continue...

File lama MP4 Part 3


Annyeyong haseyo!! Dia menyapaku ramah sambil melemparkan senyumnya. Wajahnya bersih coklat terang. Berkacamata, tapi dapat jelas kulihat bulu mata dan alisnya hitam pekat, matanya juga. Eksotis! Tutup kepalanya bunga-bunga lili putih yang sangat kusuka diatas warna ungu. Mengenakan pakaian yang mungkin mirip gaun pikirku, bernuansa ungu pula, tapi memakai sweater. Walau terkesan aneh dimataku dia tetap kelihatan sangat manis.

Aku hanya bisa menganggukkan kepala, menanggapi sapaannya. Tak kusangka dia akan menoleh kearahku. Micky yang kugendong tiba-tiba saja melompat kearahnya. Sangat sigap dia pun menggendongnya, Mimi’ dia tahu panggilan sayangku pada micky. Tak seperti biasanya, micky adalah kucing yang sangat pemilih bila digendong oleh selainku. Tapi dengan gadis itu, micky tergeletak manja dipangkuannya. Setelah aku dapat menguasai diriku, ku coba duduk disampingnya. Aha.. kau pasti mengenalku! Sangat bangga kuulurkan tanganku.

Dia terdiam. Senyum samar menghiasi wajah uniknya yang eksotis. Uluran tanganku diabaikannya. Sebagai gantinya dia merapatkan kedua tangannya di dada. Aku melongo. “Bingung ya?” ini adalah gaya salamanku,” jelasnya. Tentu saja aku mengenalmu.
“ooh….” Aku merasa sangat merasa bodoh dengan ekspresiku. Beberapa detik aku terdiam. Tak tahu harus berkomentar apa.

“Jonen Nisa imnida.”
“Eh, oh.. Mannaso bangabsemnida,” hanya itu yang bisa keluar dari mulutku. Huh… sangat formal sekali. Kulihat, sambil mengulum senyum dia asyik kembali dengan buku bacaannya yang dia pegang dengan tangan kanan. Sementara itu, Micky nampak terkantuk-kantuk dipangkuannya, tangan kirinya mengelus bulu micky yang hitam legam. Coke dan Snack yang kubawa masih tergeletak diantara kami. Bosen juga aku hanya duduk tanpa melakukan apapun, mencari topic pikirku.

“Apakah kau tergabung di fans klub boysband kami..?” dia terdiam. “Atau mungkin kau sangat terobsesi padaku?” dia masih terdiam. “lantas kenapa kau sampai tahu nama kucingku segala,,? Aku memberondongnya dengan pertanyaan.

“Anio,”. Gubrakk, rasanya aku terjatuh dari sebuah ketinggian dan tak tersisa. Beberapa detik kemudian. “Tapi, aku sangat suka dengan lagu-lagu kalian. Sejak SMA aku mendengar semua hal tentang kalian. Dan aku tidak punya alasan khusus kenapa aku suka Kim Hebum, because you are you,” ungkapnya dalam nada riang. Lega aku mendengarnya, dan tak menyangka kalau dia bisa mengatakan hal itu. Kelihatannya dia lumayan ramah dan menyenangkan. Responnya, membuatku semakin mudah menguasai diriku lagi. Namun yang tak habis dalam pikirku, kalau toh dia memang menyukaiku. Kenapa dia memperlihatkan ekspesi yang biasa saja. Malah dia lebih ramah dengan Micky-ku dibanding denganku.

Satu setengah jam bersamanya, serasa begitu cepat. Paduan kepolosan dan kecerdasan begitu menarik. Mungkin bukan polos, tapi suci, tulus, bersih. Aku sampai lupa dengan tujuanku ke taman ini. Namun, matahari yang tak bisa kuajak kompromi untuk sedikit saja lebih lama menyinari langit seoul, membuatnya berpamitan padaku. Padahal, apa salahnya kalau bersama sejenak menikmati suasana lampu malam taman, pikirku.

Apa daya, dia bersikeras berpamit pulang. akhirnya ku keluarkan jurus yang lain. Kutawarkan diri untuk mengantarnya pulang. Sempat berpikir cukup lama, namun akhirnya dia menganggukkan kepalanya. Selama di dalam mobil ia tak bicara sedikit pun. Pandangannya lurus, mungkin dia takut aku berbuat sesuatu padanya. Segera kutepis pikiran itu.

Akhirnya mobilku berhenti, di depan sebuah blok apartemen. Tanpa basa basi lagi dia turun.” Kamsahamida!”. “annyeyong hegaseyo”. Aku hanya tersenyum dan segera kujalankan mobilku. Kulirik spionku, akh gadis itu langsung berbalik tanpa menolehku. Tapi hal lain yang lebih penting telah kudapatkan adalah nomor ponselnya, kukerlingkan mataku pada micky yang menatapku seolah ingin tahu apa yang kupikirkan.

TBC

File lama MP4 Part 2


Sohee barusaja meneleponku lagi. Gila! Wanita itu benar-benar tidak megerti bahasa manusia, pikirku. Sudah ketiga kali ia mengajaku berkencan dari pagi hari sampai siang ini. Padahal kami baru bertemu kemarin malam, dia adalah personil girls band anyar di manajemenku. Mhm,, bisa jadi dia penasaran dengan desas desus tentangku yang katanya penyuka sesama jenis atau mungkin dia terobsesi berkencan dengan laki-laki yang cantik sepertiku. Dasar maniak! Apalagi yang dipikirkannya selain berpetualang, aku sudah bisa menebak isi kepalanya. Walau bagaimana pun aku sangat berpengalaman dengan wanita-wanita seperti itu. Jujur aku sudah bosan dengan petualangan, kisah cintaku yang masih ku kenang dan kuhargai sampai saat ini adalah sewaktu aku SMA. Walaupun gadis yang kusayang itu meninggalkanku gara-gara aku tidak memiliki masa depan. Setelah aku terkenal, sulit bagiku memahami kembali arti cinta. Semuanya tampak abu-abu, dan aku pun berusaha menikmati keabuanku dan memanfaatkan peluangku jika aku mau.

Kumatikan telepon genggamku. Kuhela nafas panjang setelah memaki Sohee. Aku memang terkenal galak dan jahat dimata orang. Bila aku tak suka tanpa segan aku akan memaki sipapun, apa peduliku. Bahkan beberapa tahun lalu aku sempat menampar rekan artis satu manajemenku. Salah sendiri, si rubah itu berani mengusikku. Akan tetapi, walau aku dicap jahat dan galak aku termasuk orang yang akan memberikan segala yang kupunya bila seseorang berbuat baik padaku. Semua rekanku tahu akan hal itu, dan itu cukup buatku.

Sore yang hangat pun tiba, perlahan kutinggalkan parkiran mobil apartemen. Kukenakan topi, kacamata hitam, syal dan tentu saja masker. Aku tak ingin, kunjunganku ke taman yang bersejarah itu diganggu dengan ulah fans. Angin lembut yang menerpa wajah dan suasana sore yang indah menggoda diriku untuk sedikit bersenandung membersamai perjalananku. Micky celingak-celinguk memperhatikanku, dasar kucing.

Akh.. ini dia, tamannya nampak sangat sepi. Lucky today pikirku. Kubuka maskerku, agar aku bisa bernafas dengan lega. Sebungkus snack dan sekaleng coke ditanganku. Micky, kugendong dalam lenganku yang satu lagi. Micky adalah seekor kucing yang diberikan oleh seorang fans untukku. Berpisah lama dengannya membuatku sangat rindu dan ingin terus selalu bersamanya.

Matahari masih memancar tapi kini terasa lebih lembut dan sendu. Pancaran sinarnya masih bisa dinikmati sedikit lebih lama di musim ini. Ughh… kursi itu ternyata ada yang menempati. Sedikit kecewa, tapi aku tak beranjak sedikit pun dari tempat ku berdiri. Hanya sekitar empat meter jarakku dari kursi yang berada di tepi taman dan agak sedikit tersembunyi itu.

Dia tampak unik dengan pakaiannya, dan seorang wanita yang kelihatan sopan sekali. Terbayang sohee dan berpuluh wanita yang pernah kukencani. Sangat kontradiksi, gadis dengan penampilan privat, tidak seorang pun dapat melihat bentuk tubuhnya, satu lagi gadis dengan tampilan yang sangat terbuka dan sangat bisa dinikmati semua orang. Dia tampak tidak memiliki apa yang dimiliki sohee dan wanita-wanita yang ku kenal lainnya. Wait, mungkin juga ia punya itu, tapi jelas tak terlihat olehku. Dia punya sesuatu yang lain.

Ditengah keasyikannya membaca, tiba-tiba saja dia menoleh ke arahku. Suara micky yang mengeong, tentunya. Sepersekian detik dia bengong menatapku, aku pun masih berdiri mematung terpaku.

TBC

File Lama Di MP4


Belum ada Judulnya

Senja di sudut kota Seoul

Entah jam berapa sekarang ini yang jelas ini menjelang pagi. Kuhempaskan tubuhku menimpa sofa empuk di pojok dekat pintu balkon. Kucoba merilekskan tubuh yang serasa remuk. Malam ini adalah penyambutan kembalinya aku ke dunia hiburan. Ya, dua tahun sudah kutinggalkan hiruk pikuk dunia hiburan untuk menjalankan wajib militer, inilah korea tak peduli kau artis atau bukan kaya atau miskin tradisi ini wajib diikuti setiap pemuda korea kecuali ada alasan yang sangat khusus.

Hanya Satu minggu yang ku punya, sebelum aku kembali ke asrama. Aku adalah salah seorang anggota boys band super star dari korea, bahkan prestasi kami di dunia pun sudah diakui, asia adalah gudang penggemar boys band kami. Dimanapun aku berada pasti gadis-gadis akan histeris memanggilku. Mereka mengagumi parasku yang cantik, ya aku tak berkeberatan karenanya. Memang aku laki-laki yang cantik. Kulitku yang putih susu, bentuk alis yang menggoda, hidung mancung, bibir tipis, gaya rambut yang selalu berwarna ditambah dengan gayaku yang eksentrik dan unik tak akan ada seorang gadis pun yang akan menolakku saat kuajak berkencan.

Di usiaku kini yang sudah 30 tahun, aku tak khawatir dengan karierku, walau telah kutinggalkan selama dua tahun ini. Karena boys bandku tetap bisa eksis walau tanpa keberadaanku. Beruntung boys band kami memiliki banyak member. Masih cukup banyak yang muda dan itu akan sangat mengamankan karierku. Buktinya, leader kami yang lebih dulu wamil dan come back setahun lebih cepat dariku, saat ini melanjutkan hidupnya, menikmati kepopulerannya.

Namun, sejujurnya, aku merasakan kejenuhan dalam hidupku, ada ruang di batinku yang tidak bisa aku ganti dengan uang, popularitas, wanita, dan semua yang kumiliki saat ini. Aku merasa hampa, benar-benar hampa. Ada rasa bosan dengan suasana yang gegap gempita dalam pesta penyambutanku tadi. Padahal hampir semua artis satu manajemen berkumpul memberikan selamat padaku, junior-junior baruku yang baru bertemu denganku pun berusaha menyenangkan hatiku, member lain yang sudah hampir sepuluh tahun bersama pun memelukku dengan hangat. Tak tanggung-tanggung bos besar pun berkenan hadir dipestaku.

Kuseret kakiku menuju kamar. brukk! Kulempar sepatuku setelah mencopotnya. setengah terpejam kucoba rebahkan badan senyaman mungkin. Namun tiba-tiba saja ponselku bergetar, sebuah message datang dari dongsaeng yang kusayang, “Hyung Have nice dream and happy holiday before you sleep again with me! I love you” Jeremy. Aku heran dengannya, walaupun dia lebih muda enam tahun dariku, justru seolah-olah dia merasa lebih tua dan selalu melindungiku. What ever! yang penting aku pun sangat menyayanginya. Dia memiliki hati yang tulus dan baik.

Akh… aku berjanji tak akan kusia-siakan seminggu ini. Sambil menerawang memejam mata aku ingat dengan sebuah taman di pojok kota seoul sana, tiba-tiba saja aku ingin kesana. Masa SMA-ku kuhabiskan disana, merajut mimpi yang saat ini telah kuraih. Sebelum berlanjut memikirkan taman itu lagi, ternyata rasa lelahku lebih dulu memejamkan mataku.
***
TBC

tunggu lanjutannya ya... ngarep ada yang baca

Aku dan Milad ke-13

Perasaan haru yang tak bisa diungkap bisa berada bersama mereka. aku bahagia bisa menjadi bagian yang terkecil dari mereka. aku memang bukan siapa-siapa, tapi aku adalah seseorang.

pose dulu akh,,, biar komplit!!!