RSS

Warna Warni “Langit September”







Memiliki seorang anak adalah mimpi yang sudah saya rangkai jauh-jauh hari sebelum bertemu dengan si sahabat hati. Bahkan, namanya pun telah dipersiapkan. Beberapa sahabat yang tahu cerita ini, semenjak mendengar kabar saya hamil pun tiap ada kesempatan selalu bertanya,.. “apa kabar Langit”?...

Seperti sebuah kebetulan yang direncanakan, ternyata Si sahabat hati  juga sudah menyiapkan nama bagi anak kami. Jauhhhh hari sebelum kami dipertemukan. Masing-masing dari kami ternyata sudah mempersiapkan untuk menyambut amanah Allah ini.

Kehamilan pada trimester pertama, kondisi saya masih baik-baik saja. Hanya turun beberapa kg dari berat badan normal. Penyebabnya nafsu makan saya berkurang karena mual-mual. Setiap makan nasi harus ada buah jeruk yang menemani. Kehamilan pada trimester berikutnya juga berjalan lancar. Sempat merasa cemas di bulan ke 6 karena saya jatuh dari motor tapi kata dokter semuanya baik-baik saja.

Saya dan si Sahabat hati sangat menikmati proses menjadi calon orang tua. Di trimester akhir, agenda rutin kami adalah jalan-jalan dan menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kelahiran. Hingga akhirnya hari-hari yang dinanti belum juga tiba. Banyak teman-teman seangkatan yang Hari prediksi lahirnya dibelakang saya malah pada lahiran duluan. #sedikit cemas

Tepat pada hari selasa 2 September 2014, bertepatan dengan jadwal periksa rutin ke Rumah Sakit. SubhanAllah ternyata hasil USG Bayi kami terlilit tali pusar dua kali di leher, detak Jantung sudah tidak normal plus kondisi ketuban yang sudah sangat sedikit membuat dokter menyarankan untuk operasi dikarenakan sudah ada pada kondisi gawat janin. Padahal seminggu sebelumnya semuanya baik-baik saja.

Akhirnya, tanpa ditunda lagi saya langsung masuk ruang operasi. Alhamdulillah, Lahirlah putri pertama kami hari selasa 2 september 2014 jam 17.40 WIB dengan berat 3,37 Kg dan panjang 48 cm sehat tanpa kurang sesuatu apapun.

Apakah namanya “Langit September….?”

Akh,,,, tentu saja tidak kawan, karena hak memberikan nama itu ada pada bapaknya.

“Mahira Latifa Zahra” itu nama “Langit Septemberku”

“Mahira” adalah nama kesepakatan kami berdua, sedangkan “Latifa Zahra” adalah nama yang sudah dipersiapkan si sahabat hati sejak lama. Persis sama seperti yang saya lakukan.

Karena kondisi pasca operasi, saya belum sempat mengabarkan kabar bahagia ini dengan cepat kepada para sahabat semuanya. Tentu saja saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Doa kami, semoga putri kami menjadi anak yang shalehah menjadi penyejuk mata kedua orang tuanya dan menjadi generasi tangguh pembela al-islam juga dijadikan seorang hamba yang ibadurahman,, aamiin.

Malaikat Pelindung dan Cinta Pertama



Mari kita berbicara mengenai sosok Malaikat Pelindung dan cinta pertama di hidup kita. Dalam hidup seseorang, siapa pun ia, pasti memiliki atau setidaknya pernah memiliki malikat pelindung dan cinta pertama. 

Percaya atau tidak, keberadaan mereka tak akan tergantikan oleh siapa pun dan apapun. Meski pada kehidupan selanjutnya hadir sosok baru yang mengagumkan. Karena pada hakekatnya setiap orang yang datang dan pergi di kehidupan seseorang satu persatu memiliki tempat yang spesial di hati. Seperti istilah Tere Liye, selalu ada sepotong hati yang baru di kehidupan kita.

Dialah wanita sederhana yang kreatif, lembut hatinya, indah perangainya, dan bijak kata-katanya. Walau dia hanya tamatan Sekolah Dasar tapi sering membuat saya yang seorang lulusan Sarjana terpana dengan cara pandangnya yang luas dalam memandang hidup. Akh,,, dialah wanita sederhana yang sangat suka berbincang tanpa malu dengan segala kesederhanannya. Dialah wanita paling tulus yang pernah kutemui. Dialah malaikat pelindungku.

Dan inilah cinta pertamaku, lelaki hebat yang selalu menggenggam erat tangan mungilku. Mengunyahkan biji kacang untukku, menggendongku hampir setiap hari, menangisiku disaat aku sakit. Menyebut-nyebut namaku di saat ia sedang sakit. Yang selalu terburu-buru  menutup telpon saat aku menghubunginya. Aku tau,,, aku tau,, sehabis itu ia pasti menitikan air mata.

Merekalah yang merawatku di dunia ini selama dua puluh lima tahun lebih dua hari plus Sembilan bulan di dalam kandungan. Yang tak pernah menuntut apapun dariku. Bahkan baru-baru ini saat kehamilanku menua dan mendekati jadwal kelahiran. Jauh-jauh mereka datang menengok dari kampung dan kemalaman di jalan. Inilah SMS yang mereka kirimkan,,

“De,, mamah sama papap teh bilih sesah lungsur, bade ka terminal wae. Enjing-enjing kadinyana bilih ngaganggu. Bade milarian mesjid we.” 

Dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya seperti ini: "sayang,, Mamah sama Papah mau ke terminal, terus mau nyari mesjid buat nginepnya, baru pagi-pagi ka rumah. Kalau sekarang takut merepotkan."

Berharap keduaNya Allah swt muliakan dan angkat derajatnya, diberikan keberkahan, keberlimpahan dan kebahagiaan dunia dan di tempatkan di Syurga Firdaus kelak. Aamiin.