RSS

Mengobarkan Semangat Berkorban


Sesungguhnya bentuk pengorbanan-pengorbanan yang membuat kita takjub adalah pengorbanan orang-orang yang memiliki keterbatasan. Betapa kita merasa ditohok ulu hati saat mendengar ada tukang becak yang atas Rahman dan Rahimnya Allah juga upayanya berSA’I layaknya ibunda Siti Hajar bisa menunaikan ibadah haji. Betapa malunya nurani ini, melihat seorang mbak jamu gendong yang menyumbangkan uang hasil berjualan jamu gendong sebanyak Rp. 1.000.000,00 untuk para pengungsi merapi. Lalu dimanakah kita kawan??

Dengan segala keterbatasan yang kita miliki, semoga kita tetap bisa mengobarkan semangat berkurban. Dengan apa yang kita miliki, dengan apa yang kita punya, dengan apa yang kita bisa. Nabi Ibrahim, AS bapaknya para Nabi, telah mengurai kisah pengorbanannya yang Allah abadikan di dalam Al-quran dan kita ikuti sampai sekarang. Betapa sangat indah, pengorbanan yang telah diajarkan keluarga Ibrahim ini.

Ada Iman, yang tidak selalu menjamin tawa, tapi iman menjaminkan kita selalu merasakan kasih sayang Allah. Sedih, gembira, bahagia, kehilangan, kepayahan itulah yang membersamai iman.

Ada Tauhid, satu-satunya tempat untuk meletakan harap, takut juga cinta. Dan pada akhirnya, cinta itu harus tunduk dihadapan cinta yang lebih tinggi.

Ada Ikhlas, menafkahkan apa-apa yang dicintai bisa ringan namun bisa pula berat. Itulah ikhlas, bukan masalah kecil atau besar, ringan atau berat. Tapi agar kita menghayatinya, dan bisa berharap pahala dari sisi-Nya.

Ada kesungguhan, Pengerahan segala daya yang kita mampuh. Ibrahim, As telah mencontohkannya, beliau memejamkan matanya disaat harus menghunus leher putra terkasihnya dengan pedang. Ini pelajaran yang tak akan habis maknanya kawan. Bila terasa berat, maka pejamkanlah matamu dan biarlah Allah yang menyelesaikan semuanya.

Ada Kebermanfaatan, Sesungguhnya apa yang telah dilakukan Ibrahim adalah bentuk dari taqwa. Adapun darah yang tertumpah, bulu yang tersebar, dan daging yang lezat tidak akan pernah sampai ke langit. Yang sampai ke langit adalah Taqwa.

Oleh-oleh Mabit Ashabul Qur’an Salman ITB

0 komentar:

Posting Komentar