RSS

Sapaan Bunda...


Entah sejak kapan aku dipanggil bunda sama sobat2ku. Mulai dari Icha marica, boya nadi after Barbara. Mereka semua memanggilku dengan sapaan bunda. Sungguh menggelikan memang, secara usia kami tak jauh berbeda. Awalnya sih keki, tapi lama-lama jadi terbiasa juga, he,,he,,

Parahnya kapan pun dimanapun, sapaan itu nangkring kepadaku. kalo dipikir-pikir bisa menurunkan pasaran hihihi... tapi jodoh mah ditangan Allah ketang wkwkwk. Saat kutanya alasan kenapa memanggilku bunda?? mereka cuman ketawa-ketiwi sungguh menjengkolkan.

Mau curhat juga nieh,, biasanya kapan pun dan dimanapun aku selalu disangka ibu-ibu huahua...... eh jahatnya sohib-sohibku menyematkan nama bunda padaku!! emang nasib-nasib. Tapi, semoga saja suatu saat nanti Allah SWT yang menyematkan nama Bunda itu kepadaku. Amien...

Benarkah Anggi seorang muslim??


Saat itu 5 desember 2009, tepatnya saat pergantian ketua korwil III FKKMI jabar. Dimana saya adalah salah satu staf di fkkmi jabar. Di malam sebelumnya sempat terjadi pembicaraan siapa calon terkuat pengganti korwil. Saat itu korwil berharap agar saya maju di bursa pemilihan korwil baru. Namun, kutegaskan saya belum sanggup memegang amanah sebesar itu.Korwil ingin fkkmi masih terus dipegang oleh para kader dakwah.

Singkat cerita setelah dilakukan lpj, dilanjutkan pemilihan ketua. Setiap kopma dipersilahkan untuk mengusung calon ketua korwil. Yang sudah maju saat itu yaitu dari kopma uin, upi dan unisba dengan maksud meramaikan iseng saya mengajukan saudara Anggi dari unpar untuk ikut di bursa pencalonan.

Tak disangka tak diduga dari ketiga calon sebelumnya menyatakan tidak siap dan hanya Anggi yang menyatakan saya siap dicalonkan. Dengan santainya dia mengucapkan terimakasih kepada saudari Reni Shiren Aulia Nuryanti yang telah mengusung saya menjadi balon. Dan mysubahnya dia menyatakan siap. Saat itu saya syok luar biasa karena anggi secara aklamasi langsung menjadi ketua korwilFKKMI jabar.

Saat itu saya langsung sms korwil, "maaf karena belum bisa menjadi seorang muslim yang baik". semula ingin sekali kami melanjutkan tradisi, kalo korwil dipegang oleh ikhwah. Tapi inilah kenyatan saat ini, semuanya benar-benar diluar dugaan.

Saat itu saya pulang dengan perasaan yang bercampur!! Bingung, sedih, merasa bersalalah dan sejuta rasa yang membuat kepalaku pening. Sampai tiba-tiba ada sms yang isinya “Ren Anggi itu seorang muslim”. ada sedikikit lega yang memasuki lubuk hati ini.

Saya mulai mengenal Anggi saat adanya Munas FKKMI di semarang, tampangnya sih agak mirip-mirip F4 hehe. Tapi yang kutahu dia kuliah di unpar dan saya belum pernah melihatnya shalat selama kami bersama. Dia juga sempat bertanya, “ Ren! Kalo kita saling membenci karena Allah GMn? Dan beberapa pertanyaan2 lain ” yang membawaku kepada sebuah kesimpulan yang menyatakan sepertinya Anggi memang bukan seorang muslim.

Tapi setelah menerima sms tadi'cukup memberikanku secercah harapan, semoga saja Anggi memang benar-benar seorang muslim.

Bokap Gue emang Ganteng...


Selama di rumah sakit kemarin, ada beberapa temen yang sempat ketemu sama Papih tercinta. Mereka semua sepakat kalo, bokap gue emang ganteng hahaha,,,, bodinya OK, tampangnya cute and berwibawa wkwkwk,,,, pokoknya kata temen-temen Macho BGT deh.

Sayang kegantengannya gak nurun sama anaknya “kata-kata itu yng bikin nyelekit hihi” katanya gen bagusnya dihabisin ma bokap. So’ anaknya justru amit-amit ,,, Parah kan. Sebenernya, fenomena ini udah terjadi sejak lama sih halah,,dari SD, SMP sampai SMA sohib2ku bilang papih tercinta emang ganteng.

Btw, soal kegantengan bokap’ ngak jadi masalah sih’ malah anugrah halah lebayyyy. Tapi dibalik ketegapan posturnya dan wajah berwibawanya papih nangis saat putrinya masih suka pingsan-pingsan ngak karuan,, begitupun kali ini’ mata beliau masih saja berkaca-kaca kala putrinya tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Kalo ada kesempatan ketemu ma suster atau dokter’ dia selalu bilang ini Putri saya!! Oh,, papih!!

Di usia senjanya kini, beliau mengidap penyakit jantung. setiap hari beliau mesti minum obat’ salah satu keinginan beliau yang belum terpenuhi adalah melihat putrinya di wisuda dan menjadi sarjana. Mudah-mudahan dipertengahan 2010 cita-citanya bisa terkabul, amien.

Papih emang paling ganteng sedunia.

Es Cendol yang membawaku ke rumah sakit


Hari itu hari jumat tanggal 11 Desember, ada jarkom buat aksi di tempat biasa he,,he,, kebetulan hari rabunya yang seharusnya pada waktu itu ikut berpartiisipasi ada kuliah mendadak dan ngak bisa ditingalkan. So’ kesempatan aksi di hari jumat ini kujadikan ajang balas dendam di hari rabu (wieh sadisnya,,,)

Mhm,,,, dasar niatnya agak kurang baik, saat tiba dilokasi aku tertegun luar biasa!! masalahnya polisi yang udah berjejer seabreg abreg cuman ngawal 12 orang termasuk diriku,, (seumur umur baru kali ini ngadain aksi cuman 12 orang). lumayan agak kurang PEDE tuh,,, deg-degan. Tapi untungnya setelah kita aksi ada aksi susulan dari kampus pemerintah yang katanya menolak hari anti korupsi hee ,,,(ada-ada aja)

Karena aksi yang begitu menguras mental, kuputuskan untuk nongkrong dulu di ITB bersama sahabat tercintaku icha marica . kenapa ITB?? Jawabannya masih ada obsesi masa lalu hahaha,,,,,. Karena pada saat itu cuaca tidak bersabat (kuyakin karena Global warming) Icha marica mengusulkan untuk membeli es cendol di salman. Mhm,, sruput,,, mantap!!!!

Singkat cerita, tiba di kosan mulai deh tuh mual dan muntah,, akhirnya akupun dibawa ke rumah sakit berinitial M (takut kayak bunda Prita). Setelah cek lab dan lain2 ternyata saya kena maag katanya dan ngak usah dirawat’ padahal dikiranya kena DB jauh bgt ya,,,

Mhm besok paginya karena malah tambah parah, akhirnya aku memutuskan ke rumah sakit lagi, kini gilirannya rumah sakit S dan hasilnya aku langsung mesti rawat inap karena dehidrasi selama lima hari. Katanya aku kena tyfus. Ngak sampai disitu saja, setelah keluar rumah sakit akupun harus cuti seminggu demi memulihkan kondisiku.

Kalo anak ABG bilang CLBK, yang terjadi pada diriku malah PLBK . Yupz!! Setelah Om dokternya bilang aku sembuh 100% dari tyfus, balik ke rumah aku PLBK (penyakit lama bersemi kembali) & kabar seremnya mesti cuti kuliah dulu katanya!! masaAllah,,, mana lagi nyusun UP, seminar nasional, nyelesaiin SKB, plus launcing usaha baru di pertengahan januari ini,, kuyakin akan ada banyak hikmah dari semua ini. Untuk para cancer survivor “Aku sekuat kamu”.

Delapan kebaikan yang tiada arti

Ali bin bin Abi thalib r.a berkata ada delapan kebaikan yg tdk memiliki arti.
pertama, tdk ada kebaikan dlm shalat yg tdk disertai khusu. kedua, tdk ada kebaikan dalam puasa yg tdk disertai dengan penjagaan seluruh anggota badan dari hal2 yg tdk bermanfaat. ketiga, tdk ada kebaikan dalam membaca al~quran yg tdk disertai dengan taddabur. keempat, tidak ada kebaikan dalam memiliki ilmu yang tdk disertai wara. kelima, tidak ada kebaikan dlm harta yg tdk disertai dg sifat pemurah. keenam, tdk ada kebaikan dlm persaudarbn yg tdk disertai sikap saling menjaga. ketujuh, tdk ada kebaikan dlm kenikmatan yg tdk kekal. dan kedelapan tidak ada kebaikan dlm doa yg tdk disertai keikhlasan.

Ayah..............!!!!!


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orangtuanya...Akan sering merasa kangen sekali dengan Bundanya.
Lalu bagaimana dengan Ayah?
Mungkin karena Bunda lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang mengingatkan Bunda untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Bunda-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Bunda tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...... Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Bunda bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya", Bunda takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.... Tapi sadarkah kamu? Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Bunda menatapmu iba.Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.
Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Bunda yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat- sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu... Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Bunda.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-agi dia HARUS menjagamu.
Ketika saat seorang teman laki-laki mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu.
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut... Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Papa memarahimu... Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang sangat ditakuti Ayah akan segera datang."Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...Ayah harus melepasmu di Bandara/ pelabuhan/ terminal/ stasiun.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.. Padahal ayah ingin sekali menangis seperti Bunda dan memelukmu erat-erat. Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan... Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batinAyah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izinpada Ayah untuk mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Ayah tahu..... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya....Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa.... Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..


note: ini bukan saya yang nulis, yang nulis seorang sahabat di Salman, karena ceritanya berkesan, jadi saya share ke sahabat2:).. Cmn cukup banyak yang dirombak hihihi.... biar lebih berkesan ceritanya..semoga bisa mengambil hikmah dari cerita ini..Baarakallahufiik..

Artikel seorang teman


Bismillahirrahmanirrahiim..


Mungkin lucu yaaah kalo ikhwan akhwat yang notabene orang yang alim tapi juga bisa genit hihihi.....Mungkin aja looo kan mereka juga manusia, punya rasa punya hati hehehe. Ikhwan kalo arti yang bener itu saudara laki – laki, tapi kalo di Indonesia ikhwan itu pastinya beda yaitu cowok yang biasanya pake baju koko,celana gantung melihara jenggot de el el.


Kalo pake celana levis gondrong pake baju kaos oblong ga dianggep ikhwan ( padahal kalo berjuang demi islam paling depan ). Trus kalo akhwat arti yang bener saudara perempuan, yaaa kalo di Indonesia yang biasa pake jilbab ( bukan kerudung atau burqa ) pandangan nunduk terus ( duitnya jatoh kali! ) dan tertutup banget deh.trus apa hubungannya dengan genit ??? mereka genit ???


Emang sih si ikhwan mungkin ga bilang ma akhwattrus gimana kalo mereka lagi genit???


bukannya genit tapi gombal yang “islami”....af1(afwan) kalo bilang gombal tapi memang kenyataannya, bahkan mereka seperti ini ini termasuk ikhwan blacklist...ikhwan yang bisa ngerusak ikhwan lainnya. Akhwat juga sama..Yuk kita intip.


SUKA SMS ATAU CHAT YANG GA JELAS

Ini ciri – ciri menonjol dari IBL ( ikhwan blacklist ) suka sms-an atau chat yang ga penting sama akhwat ( sama aja akhwatnya juga ! huh ) pertama chatting bilang “salam ukhuwah yaa ukh” eeehh akhwatnya juga futur hatinya gara – gara lihat profilenya “tinggi 185cm keturunan Arab lagi menyesaikan S2 di Al-Azhar, kebetulan lagi libur panjang jadi pulang ke Indonesia”padahal kalo akhwat ketemu ikhwan item pendek bilangnya jaga pandangan tapi lihat ikhwan kaya di atas luntur hatinya hehehehe....


“hari sudah malam ukh,sholat witir dan lansung tidur dan jangan lupa berdo'a agar mimpi indah”......

akhwatnya bales lagi“

Jazakallah akhi,akhi juga yaaah” ( Gubrak ! )


eeeeeh gamau kalah sama orang pacaran jam 2 pagi misscalin abis itu sms-an lagi

“ukh dah bangun?, jangan lupa tahajud?”

di ladenin lagi ma akhwatnya“

sudah kuq, ana habis wudhu nih baru mau sholat, akhi sudah?”

“Alhamdulillah sudah ukh!” GEDUBRAK ( lebih parah dari gubrak )


Kalian mau tau kan pacaran yang “islami” ????? tuh contohnya“si Ani jalan mundur, hari gini dah tidur ?”“si Emen julan tomat, cemen amat”“buah aren dimakan rusa,orang keren lagi buang pulsa” hehehe


TAAT KALO ADA YANG LIHAT

Iklan banget ga sih? Aha bener kok...kalo ada akhwat buru – buru kaya jojon ditaekin celananya biar ga isbal hehehe.....kalo dateng buat halqah ogah -ogahan soalnya ketemu sama yang sejenis, coba kalo lagi liqo waaaaah paling cepet kalo dateng, udah cepet datengnya duduknya dibelakang lagi biar bisa lirik – lirikan ( gaswat ) yang akhwat juga sama aja lagi mau aja ikut ngelirik juga ( ckckck... ) yang lebih parah lagi kalo rapat LDK akhwat sampe pulang malem juga mau ( astagfirullah ) kemana iffah ( harga diri )mu ukh ??? ( apa ga masuk waktu halqah tentang iffah ? ).

Jika AkUuu Menikaah...


Mhm,, judulnya agak sensitif ya!! He,,he,, Jadi ingin nulis tentang nikah, sebenarnya terinspirasi dari sebuah nasyid yang tanpa sengaja kudengar pagi tadi, judulnya Kupinang Engkau Dengan Al,Quran (Gradasi).


Kapan nikah ya..? bingung juga jawabnya. Karena nikah itu bukan perkara sederhana. Sejak mikirin nikah, dan melihat orang-orang pada nikah, selalu kebayang bahwa saya juga ingin nikah he,,he,,.


Apalagi bayangan ikhwan yang didambakan selalu nempel di kepala. Kebayang-bayang... gak bisa ilang! Jadinya kan tersiksa. Apalagi kalau ikhwannya memberi semacam harapan. Duh! semakin pening jadinya.


Itu baru harapan... lha... kalau ternyata harapan itu tidak menjadi kenyataan dan si ikhwan justru menghitbah akhwat lain gimana..? Nah ini dia siksaan batin tiada tara dari seorang akhwat yang dirundung asmara tapi menganut sunnah rasul-Nya. Ketika nikah ingin di jalan dakwah. Hanya saja hati tak pernah berdusta. Kalau si Dia tak bisa hilang dari pikiran. Wah,,, wah,, wah,,lebaynya keluar...heuheu


Ketika mendengar nasyid kupinang engkau dengan Al-Quran, menikah terdengar menjadi sesuatu hal yang sangat mulia. Saya jadi teringat Ketika Murabi masa SMA saya Menikah, saat itu maharnya adalah Surat Ar-Rahman. Sejak saat itu ku katakan pada diriku, bahwasannya jika ada yang bertanya mahar apa yang kuinginkan?? Jawabannya adalah surat Ar-Rahman.


Saya menyadari apa yang saya inginkan itu justru tidak mudah, tapi harapan itu masih ada. Masa penantian ini akan aku isi dengan doa, agar mahar yang kuinginkan itu menjadi miliku.
Ehm,,, berat ya!!


Tapi pada akhirnya, jika suatu saat nanti Allah SWT mengijinkanku untuk menikah, itu semua hanya untuk menambah ketaatan kepada-Nya.

12 Jam Ngak Sadar.....


Alhamdulillah Mubes LDK kampus (FORMAIS) dan Baksos berjalan dengan lancar, meski banyak ganguan sana-sini. Sebagai ketua pelaksana dari dua acara besar ini, saya menyatakan acaranya sukses he..he,, N4R515 ya....

kenapa jadi ketuplak??? jawabannya ngak ada orang lagi.. di angkatan kami SDM-nya cUman 4 orang: satu ikwan dan 3 akhwat,, mantapkan?? mhm karena Iqbal adalah ketua Ldk kami, maka mau tdak mau yang jadi ketuplaknya ya diantara Kita Bertiga. Icha, yanti atau aku, akhirnya tugas pamungkas itu menjadi tugasku.

seperti biasa, Pj-nya Iqbal, ketuplaknya diriku, sekretarisnya Icha, Bendaranya Yanti. We are a good Team Mereun...

Mubes,,,?? alot, panas, pokoknya serasa di gedung MPR dan DPR. Tapi keadaannya berbalik 180 derajat saat LPJ, pokoknya air mata berderai dimana-mana. Ini karena, Untuk Iqbal Qiyadah kami yang sangat luar biasa. he,,he..

Baksos??? meski tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya,,, alhmdllh acaranya tetap lancar....

Lho...Kapan ngak sadar-nya??? sehabis beres dari lokasi,,, mobil parkir depan kampus mengangkut pendekar-pendekar akhwat semuanya turun, kecuali aku. kata Iqbal' ngak usah turun dulu ntar juga lewat kosan' aku seh nurut aja, dari pada jalan kaki.

Tiba di kosan, aku shalat!! rencanaku abis itu mau beli makan. Tapi tiba-tiba saat bangun kok gelap ya... masih diatas sajadah dan menggunakan mukena aku terkejut melihat jam dan mendengar adzan yang ada kalimat assalatu khoirum mina naum!!! masyaAllah, aku ngak sadar sampai 12 jam....

Aku mencoba bangkit, meski kepalaku limbung kutunaikan shalat dengan cepat. kepala ini rasanya mau pecah. Sehabis shalat, tak sempat ku minum obat kepalaku limbung lagi. Baru sekitar jam 10an pagi minum obat, anak-anak kosan juga ngak nyadar kalo aku udah pulang. mereka pikir aku lupa matiin lampu, padahal aku kambuh lagi penyakit anehnya...

Kondisi tubuhku memang suka ngedroop, tapi udah jarang kejadian lagi. Baru beberapa minggu kemarin aku ngobrol sama temen, ku bilang udah lama enk ngak pingsan...

Sampai saat ini aku masih tiduran nieh... belum fit BENER!!!
tapi kalo buka laptop ma Internet udah lancar hihihi...

Saat Mas Sabiqku Pergi


Di layar datar inilah pertama kali ku mengenal Mas Sabiqku. Dan saat ini aku merenung di depan layar datar ini. Bagiku, dia adalah sosok yang mempunyai andil besar dalam mengubah hidupku. Dialah salah satu sumber ilmu yang selalu mengalir, sosok lautan yang siap menampung keluh kesahku. Lewat dirinyalah pula ku mengenal sosok-sosok luar biasa lainnya.


Tapi, tak ada yang abadi di dunia ini. Yang bernyawa pasti mati, yang tua digantikan yang muda, siang akan berganti menjadi malam, gelap akan menjadi terang, bunga akan layu seriiring dengan kemunculan buah-buahan. Begitupun dengan Mas Sabiqku, dia datang lalu dia pergi....


Pedih rasanya ditinggal olehnya, sangat kentara ada yang hilang dari hidupku. Dia adalah sosok Abang yang bisa ku ajak untuk berbagi semua keluh kesahku. Aku tumbuh di keluarga yang sangat demokratis sehingga kepedulian dan perhatian itu serasa tak ada, saking demokratisnya,, Pih!!! Aku juga punya kakak, tapi dari sisi usia lumayan sangat jauh, dari segi prinsip banyak sekali yang beda dibandingkan yang samanya. Jelasnya aku tumbuh hanya bersama diriku dan masa-masa kuliah inilah yang membentuk Visi hidupku.


Tapi kini pelita cahaya itu meredup, Mas Sabiqku telah pergi!! Walaupun dia meninggalkan banyak guru bagiku, tetap saja aku merasa kehilangan. Kehilangan semua budi baiknya, semua tauladannya, semua petuah dan nasihat-nasihatnya.


Mas Sabiqku!! semoga Allah Swt, mempertemukan kita semua di Syurga. Amien..

Menangkal Virus Ukhuwwah

Hudzaifah.org - Dalam surat Al Hujurat (QS 49) Allah SWT memaparkan 7 kiat bagi kita untuk menangkal virus-virus ukhuwwah yang bisa menghancurkan shaf ukhuwwah yang telah dibina.
1. Tabayyun
Tabayyun berarti mencari kejelasan informasi dan mencari bukti kebenaran informasi yang diterima. Karena Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS 49:6)
2. �Adamus Sukhriyyah
Artinya tidak memperolok-olokkan orang atau kelompok lain. Firman Allah SWT: "Wahai orang-orang yang beriman janganlah satu kaum memperolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang memperolok-olokkan)." (QS 49:11)
Saat ini terdapat banyak kelompok atau organisasi dakwah. Harus kita sadari bahwa diantara kelompok-kelompok dakwah tersebut terdapat perbedaan yang prinsipil maupun yang tidak prinsipil. Perbedaan dalam menentukan al-hadaful a�la (sasaran tertinggi) termasuk dalam masalah prinsip.
Kondisi ini memancing suasana tanafus (persaingan) yang kadang bentuknya tidak sehat. Persaingan ini akan semakin tidak sehat dengan tampilnya oknum-oknum yang senang melontarkan ungkapan-ungkapan bernada cemooh persaingan.
Berhimpunnya kelompok-kelompok dakwah dan harakah yang ada di bumi sekarang ini adalah suatu mimpi indah. Sebagaimana yang ditulis DR.Yusuf Qardhawi, maka kesatuan wala� (loyalitas) dan tumbuhnya suasana ta�awun dalam menghadapi konspirasi para thaghut adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar lagi. Dan kalaupun hal ini belum terwujud karena ada beberapa hal yang belum bisa kita lakukan, maka tidak mampukah kita sekadar meninggalkan tradisi sukhriyyah dan perasaan ana khairun minhu (saya lebih baik daripadanya) seperti yang dinyatakan iblis???
3. �Adamul Lamz
Maksudnya tidak mencela orang lain. Ini ditegaskan dengan firman-Nya:"Dan janganlah kamu mencela diri sendiri�. Mencela sesama muslim, oleh ayat ini dianggap mencela diri sendiri, sebab pada hakekatnya kaum muslimin dianggap satu kesatuan. Apalagi jika celaan itu adalah masalah status dan standar kebendaan. Allah sendiri menyuruh Rosul dan orang-orang yang mengikutinya untuk bersabar atas segala kekurangan orang-orang mukmin. (lLihat QS, 18:28).
4. Tarkut Tanabuz
Yakni meninggalkan panggilan dengan sebutan-sebutan yang tidak baik terhadap sesama muslim. Ini berdasarkan firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu saling memanggil dengan sebutan-sebutan (yang buruk)." (QS 49:11)
Tanabuz dalam bentuk yang paling parah adalah berupa pengkafiran terhadap orang yang beriman. Pada kenyataannya masih saja ada orang atau kelompok yang dengan begitu mudahnya menyebut kafir kepada orang yang tidak tertarik untuk masuk ke dalam kelompok tersebut.
5. Ijtinabu Katsirin minadzdzan
Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa." (QS 49:12)
Pada dasarnya seorang muslim harus berbaik sangka terhadap sesamanya, kecuali jika ada bukti yang jelas tentang kesalahan tersebut. Dan sebaliknya, kepada orang kafir dan musuh Islam, kaum muslimin harus menaruh curiga bila mereka bermanis budi. Allah SWT sendiri menegaskan:
"Sesungguhnya orang-orang kafir menginfakkan harta-harta mereka untuk mengahalangi manusia dari jalan Allah." (QS 8:36)
6. Adamut Tajassus
adalah tidak mencari-cari kesalahan dan aurat orang lain. Perbuatan ini amat dicela Islam. Setiap cara da'wah ada metodenya masing-masing, yang berusaha semaksimal mungkin mendekati cara berda'wah Rasulullah SAW. Allah SWT amat suka bila kita berusaha menutup aib saudara kita sendiri. Firman Allah SWT:
"Dan janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan (dan aurat) orang lain." (QS 49:12)
7. Ijtinabul Ghibah
Allah SWT menegaskan:
"Dan janganlah kamu sekalian menggunjing sebagian lain.Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?�
"Ghibah sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW adalah menceritakan keburukan dan kejelekan orang lain. Ketika seseorang menceritakan kejelekan orang lain, maka ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, jika yang diceritakannya benar-benar terjadi maka itulah ghibah. Kedua, jika yang diceritakannya itu tidak terjadi berarti ia telah memfitnah orang lain. Begitu besarnya dosa ghibah, sampai Allah SWT menyamakan orang yang melakukannya dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.

Ini Untukmu Palestina...!!!

AllahuAkbar,,AllahuAkbar,,Allahuakbar
Hanya teriakan takbir yang bisa aku serukan Saudaraku,,,
Kuangkat, Benderamu tinggi2 sambil berlari-lari kecil
Hanya itu yang bisa aku lakukan... Saudaraku!!

Wahai media!!
Kami bukan foto model yang bisa kau suruh-suruh untuk mendapatkan gambar terbaik
Kami tidak mencari popularitas
Ini semua untuk saudara kami di Palestina

In memorian Peduli Palestina mengutuk bangsa kera (Israel)
Jumat, 30 Oktober 2009
FSLDK-KAMMI (rute Pusdai-Gedung Sate-BIP-Mesjid Al Ukhuah)

Adakah Dia Dihatimu...??

Nama Muhammad dalam bahasa Arab berarti “dia yang terpuji”. Allah memang benar-benar menyiapkan utusanNya. Selain nama yang indah, juga akhlaq mulia agar dijadikan teladan oleh umat-Nya hingga akhir masa.

Rosulullah SAW telah mewariskan dua hal yang harus kita jadikan pegangan dalam hidup ini, yaitu Al-Qur’an dan As Sunnah. Maha suci Allah yang telah menepati janjinya untuk menjaga kebenaran dan kesucian Al-Qur’an hingga akhir jaman seperti yang tercantum dalam surat Al Hijr:9. Bagaimana kiranya dengan sunnah Rosulullah SAW? Allah menjaganya dengan cara unik, sunnah-sunnah Rasul itu tidak hanya terdokumentasi dalam bentuk tulisan, namun juga hidup di dalam perilaku para pengikut risalahnya.

Namun terkadang kecintaan terhadap Rasul yang kita maknai dengan kata meneladani perihidupnya dan mengamalkan sunnahnya menjadi bias dan taqlid terhadap mereka yang menjadi salah satu sumber ilmu kita. Secara tidak sadar, sosok Rosulullah telah kita bungkus dengan sosok inspirator kita. Bukan lagi Rosulullah yang menjadi acuan. Lalu dimana kita “simpan” wajah rosulullah???

Wolfgang van goethe seorang penyair Jerman dalam tulisannya banyak memuja Muhammad, pembawa risalah islam. Malah sebagian pemikir Jerman menganggap Geothe benar-benar masuk islam. Pun dengan Michael H. Hart Menempatkan Muhammad SAW di urutan pertama dalam 100 tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.

Sementara kita yang telah bersyahadat, mengakui bahwa Muhammad utusan Allah, terseok-seok karena menyaru wajah teladan kita dengan wajah kyai, ustadz/ustadzah, atau mentor yang kita cintai. Allah telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31, katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allahmengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Kyai atau ustadz/ustadzah kita pun menjalani hidup ini dengan sebenar-benar sunnahnya, berdasarkan Al-Qur’an juga Al hadits. Bukan berdasarkan inspiratornya. Mari simak kembali wajah inspirator kita, adakah di sana wajah Rosulullah?? (Shiren/ berbagai sumber)

SenyumMu Menyadarkanku...

Sebelumnya tak ada yag mampu mengajaku untuk bertahan dikala sedih
Sebelumnya ku ikat hatiku, hanya untuk aku seorang
Sekarang kau disini...
Hilang rasanya, semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya’ kau buat aku mencari tentang rasa ini
Aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu?
Lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama dan terakhirku

Sebelumnya tak mudah bagiku tertawa sendiri dikehidupan ini
Sebelumnya rasanya tak perlu membagi kisahku
Tak ada yg mengerti......
Sekarang kau disini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian

Kau buat aku bertanya’ kau buat aku mencari tentang rasa ini
Aku tak mengerti...
Akankah sama jadinya bila bukan kamu?
lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama dan Terakhirku......


Note: Terkadang Jiwa ini ingin sedikit Lebayyyyy....

Sepotong EPISODE

Tak terasa dua tahun berlalu, rentang waktu ini terasa sangat cepat. Serasa baru kemarin saya memasuki kampus biru ini. Serasa baru kemarin saya menginjakan kaki ini di Bandung. Itulah waktu, yang karenanya kita bisa terlena dan terpedaya bila tidak bisa memanfaatkannya.

Waktu itu, saat memasuki semester pertama. Saat saya masih belum mengenakan jilbab, ada kakak kelas (seorang Ikhwan) yang mengajak ikut mabit. Acara tersebut diselenggarakan oleh FORMAIS/LDK atau pada saat SMA saya memanggilnya DKM/Rohis. Saya pikir waktu itu, toh tak ada ruginya ikut. lagian acaranya malam minggu. Ternyata memanng benar, tidak ada yang membuat diri saya rugi saat berada di FORMAIS. Selanjutnya di minggu-minggu berikutnya hari-hari yang saya lewati diisi dengan kajian rutin keislaman.

Sangat menyenangkan sekali bisa bersentuhan dengan dunia dakwah kampus. Namun, tiba-tiba saja ujian datang menghampiri. Ma2h tiba-tiba tahu kalo saya aktif di LDK, beliau marah dan meminta komitmen saya untuk kuliah yang bener (tidak ikut Organisasi apapun apalagi organisasi keislaman). Hal ini tidak terlepas dari peristiwa yang saya alami saat SMA. Pada waktu itu Allah yang maha Rahman memberikan pelajaran yang sangat berharga, meskipun pada saat itu saya salah mensikapinya.

Sekitar satu semester saya berhenti dari aktifitas dakwah di kampus. Ada berjuta pertanyaan yang dilemparkan rekan aktifis dakwah saat itu. Tapi, apa boleh buat? saya tidak bisa berbuat apa-apa.
Masa-masa berjauhan dengan para kader dakwah dikampus, membuat hidup saya hampa. Berbagai kegiatan di luar saya ikuti, tapi kerinduan untuk berkumpul kembali bersama FORMAIS semakin menyala. Ditambah seorang sahabat yang dulu sangat jauh dari kegiatan keislaman. Tiba-tiba saja memberitahu kalau dia sudah menjadi bagian dari FORMAIS.

Penampilannya, Subhanallah!! saya sampai termenung dibuatnya. Pada awalnya beliau juga tidak berjilbab, tiba-tiba saja muncul dihadapanku dengan jilbab yang sangat rapih, jilbab seorang Muslimah. Saya menangis, pedih dengan diri ini. Mengapa saya menyerah di jalan dakwah, kupeluk bidadari itu dan aku berjanji tak akan pernah kutinggalkan lagi jalan dakwah ini...

Namun ternyata benar, waktu ibarat tebasan pedang. Kini masa Jihad kami akan segera berakhir. Amanah dakwah ini akan beralih ke generasi berikutnya. Saya masih terhenyak tatkala memikirkan kontribusi apa yang sudah saya berikan untuk dakwah ini setahun kebelakang. Sedih rasanya bila mengingatnya, kadang saya malas untuk koordinasi kegiatan, kadang saya hanya memberikan waktu yang tersisa untuk dakwah ini.

Ya Rabb!! Maaf atas semua kelalaian ini.....

My Favorit Blog???

Ada beberapa blog yang sangat saya sukai,, karena di dalamnya terdapat banyak khasanah keilmuan yang dapat saya petik... he,,he,, asa puitis kata-katanya.

kita mulai dengan posisi pertama ada www.ridwansyahyusufachmad.wordpress.com di dalamnya ada menu khusus tentang kegiatan dakwah kampus, tapi yang terpenting adalah artikel-artikelnya bisa dicofy langsung.

Kedua, www.izziblog.wordpress.com isinya link-link Densus 8, insyaAllah komplit-plit. Ada serial dakwah, cinta juga,, dll...

ketiga, www.yahdisiradj.blogspot.com kalo yang ini isinya muacem-muacem, dijamin serUUUu. artikel dakwah, lagu-lagu,iklan-iklan juga ^.^

keempat, www.egimgt.blogspot.com isinya bahasa inggris semua, cocok buat yang mau belajar ke luar negeri,, NGAREP..

kelima, www.dhimaskasep.wordpress.com isinya, he..he,, agak gokil ...(ngabsen......juga)
Mhm,, masih banyak lagi sih tapi ini masalah selera....

Dimana Allah dalam Hati Kita???

Sebuah pertanyaan yang sulit saya jawab,, perlu bukti yang sangat kongkrit bila saya mengatakan Allah swt selalu meliputi हटी...

Allah swt tak ingin hati kita dipenuhsesaki oleh keinginan nafsu dan ambisi dunia।Dahulu, ketika hati Nabiyullah Ibrahim terdominasi oleh kecintaannya kepada sang anak, Allah memerintahkannya untuk menyembelih anaknya। Dahulu, ketika suatu saat Rasulullah dan para sahabatnya begitu memuliakan Baitul Haram dalam hati mereka, Allah lalu memerintahkan mereka melakukan shalat menghadap Baitul Maqdis. Agar Allah mengetahui apakah kadar kecintaan mereka kepada Allah lebih kuat, lebih dominan dan lebih besar dari pada kecintaan mereka kepada Baitul Haram? Ketika jawabannya adalah iya, lalu Allah mengembalikan lagi Baitul Haram kepada mereka dengan perintah-Nya. Ketika Ibrahim ternyata lebih mencintai Allah, maka Allah kembalikan lagi sang anak kepadanya dan memintanya untuk menyembelih kambing kibasy menggantikan posisi anaknya.

Apakah kita merasa gembira dan senang saat berdekatan dengan-Nya? Apakah kita selalu berusaha agar allah selalu bersama kita? Sejauh mana tingkat kesenangan dan kedamaian kita saat shalat, disaat kita bertemu dan bermunajat kepada-Nya? Seberapa sejuk dan teduhnya jiwa kita saat sujud dihadapan-Nya, karena saat sujud merupakan saat yang paling dekat antara kita dengan-Nya? Duhai, indahnya bila kita mengetahui firman Allah swt,”Aku bersama hambaku di saat ia mengingat-ku dan dua bibirnya menyebut-Ku...”(HR। Bukhari, kitab at Tauhid)

Lalu bagaimanakah dengan diri kita?? Apakah Allah swt selalu mendominasi hati kita?? Ini adalah sebuah perenungan besar untuk kita semua। Jangan-jangan selama ini kita hanya menempatkan makhluk di hati kita. Seorang sahabat yang sangat menginspirasi saya, dalam suatu kajian pernah mengatakan bahwasannya “para Aktivis dakwah saat ini banyak menjadi mujahidah merah jambu”. Mungkin kedengarannya sangat sepele dibandingkan dengan sejuta problematika dakwah ini, tapi tunggu dulu! Kalau kita kaji lebih dalam, ternyata fase merah jambu juga bisa mendominasi isi hati ini. Hal ini didasari pengalaman pribadi dan beberapa sahabat he,,he,,. Fase-fase masa penantian pun dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya ternyata dapat membuat hati ini kelimpungan.

Hanya sekedar evaluasi,, cOba tanya pada diri’ Di Mana Allah Dalam Hati Kita????????????

Usiaku

Tak terasa, hari ini adalah hari dimana usiaku berkurang lagi satu tahun di dunia ini. Entah, setelah detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, atau tahun ini aku masih bisa bernafas atau tidak? waAllahuallam bishawab..

Di hari ini tak ada kue tak ada lilin. Yah, udah kegedean juga sih.. udah 21 tahun, udah menghadapi skripsi he,,he,, sungguh perjalanan usia yang terasa begitu cepat. Rasanya baru kemarin masih berseragam putih abu..

Tapi walau begitu, saat ini ada sejumput doa yang kupanjatkan. Aku ingin jadi seorang muslim, seorang muslim yang baik. Begitu banyak kisah yang telah kulewati, pasang surutnya hidup,Ujian dan cobaan silih berganti. Tapi Dia-lah yang selalu menjadikan aku dapat berdiri dan mengahadapi semuanya,, Dialah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim...

Ya Rabb! Kenalkan aku dengan diriku,, agar aku dapat mengenali-Mu!

Sebuah uneg-uneg dan harapan..
Ya rabb! Hamba berharap suasana kali ini akan terus kujalani, bersentuhan dengan dunia dakwah dan tarbiyah selamanya adalah harapanku,.kuingin ketika nanti kumenjadi umahat, semangat dakwah dan tarbiyah ini tak akan pudar kuingin seluruh hidupku berada di jalan dakwah. Bahkan mati pun kuingin di jalan dakwah. Ini adalah sebuah doa dan pengharapan,, yang akan terus aku panjatkan sampai kapanpun..

Namun, terkadang ada rasa takut ketika waktu ini terus berjalan. Aku takut apa yang aku rasakan kali ini tidak aku rasakan dimasa depan. Hati ini teriris tatkala melihat aktivis-aktivis dakwah terseret ghirahnya karena keadaan. Keadaan keluarganya, pekerjaannya, lingkungannya yang membut mereka berubah seratus delapan puluh derajat dibandingkan pada masa-masa mereka ada dikampus..

Yang dulunya aktif berdakwah, sekarang jadi aktif pacaran. Yang dulunya sangat menjaga kehormatannya, sekarang jadi melonggarkan itu semua karena dipaksa keadaan. Ya mereka satu-persatu berguguran di jalan dakwah ini. Sungguh aku tidak pernah menyalahkan keadaan. Justru mungkin ini adalah merupakan kelalaian yang diperbuat oleh para aktivis yang masih berdiri hingga saat ini. Ya, jangan-jangan kita itu sibuk mendakwahi diri dan orang lain, padahal teman sendiri yang juga masih sama-sama berjuang, butuh perhatian kita.

Aku merasakan hal itu nampak nyata terjadi dihadapanku, ada akhwat yang dulunya sangat Iffah’ kini menjadi pudar. Banyak ikhwah yang tadinya komitmen tidak berpacaran.. kini aktif sekali ta’arufan (dalam tanda kutif)..

Aku juga bukan orang suci yang tak pernah melakukan dosa,, aku juga sempat terpuruk dengan keadaan. Tapi tatkala jiwa ini mau bangkit,, kulihat disekelilingku pohon-pohon yang dahulu kokoh berdiri ini perlahan tumbang, tumbang di dera badai zaman. Kini kumencari pohon-pohon yang masih tegak berdiri, ditengah pencarian yang panjang ini .

Lebaran Ceria

Akhirnya setelah mengorupsi dua hari peraturan mamah, aku sampai juga di rumah. Mudik lebaran kali ini agak sedikit berbeda, kulewati puing-puing bangunan yang berserakan di daerah Pangalengan. Biasanya wilayah itu adalah tempat favoritku. Betapa, aroma pinus dan rumput liar sangat khas menyapa hidung itu seketika sirna dengan tragedi.

Tapi syukurlah tidak sampai disitu saja, ternyata rasa peduli itu masih ada. Begitu banyak bantuan yang berdatangan. Kusempatkan terlebih dahulu untuk mampir disana, di tenda-tenda bantuan yang telah berdiri, teman2 Dkm Unpad, korsa ITB, SSg dan banyak lagi yang lainnya.


Tradisi lebaran hari pertama di keluargaku adalah berkumpul di rumah Eyang. Seingatku dari tahun ketahun pasti ada personil baru yang ikut berkumpul dirumah Eyang. Kalo dihitung-hitung hampir 30an orang, udah cukup buat satu RT, he,,he,, mulai dari anak, menantu, cucu hingga cicit. Pokoknya rame,,

Meski tiga hari sebelum lebaran Eyang sempat dirawat di rumah sakit, tapi semuanya baik-baik saja dan nampak ceria.. taqoballahu minna wa minkum syiamana wa syiamakum,,, taqobbal Ya kariim


Kuingin Ramadhan kali ini Lebih Berarti

Jika saat ini ditanya siapakah orang yang paling berarti dihati ini? Maka jawabannya adalah semuanya teramat berarti. Sungguh mereka semua menempati posisi-posisi yang istimewa dihati ini. Tak mungkin posisinya ada yang menggantikan atau tergantikan.

Maka tatkala satu orang yang sangat berarti itu tidak pada posisinya, hidup ini akan terasa pincang. Tentu saja kudapat berdiri, tapi belum tentu kudapat berlari.. Namun, saat ini, detik ini, menit ini, jam ini kepingan-kepingan jiwa ini sudah lengkap dan tersususn rapi. Maka aku pun dapat berkata “aku dapat berdiri dan berlari”.

Alhamdulillah, Ramadhan kali ini sangat sempurna. Kuingin menikmati suasana indah ini dengan penuh rasa syukur, tak ingin kukotori semua ini dengan perasaan-perasaan nafsu yang dapat membelenggu. Kuingin ramadhan kali ini Beararti dan aku ingin mempersembahkan yang terbaik untuk Allah SWT dan Rasulnya.

I’tikaf Pertamaku

Barakallahufiik....

Baru kali ini kurasakan nikmatnya I’tikaf. Memang sedikit memalukan, diusia yang entah berapa’ baru kali ini merasakan ber i’tikaf. Tapi aku yakin tidak ada yang terlambat untuk kebaikan..

Sepuluh hari terakhir ini kumulai lewatkan di mesjid Salman. Kenapa mesjid Salaman? Karena itu yang terdekat he,,he,, ngak ada maksud lain^.^

Dua hari berikutnya kulewatkan di Habiburahman, Subhanallah’ aku sempat bergumam “ada ya dunia kayak gini?” begitu banyak orang yang berlomba-lomba mendekatkan dirinya kepada yang Maha Pengasih dan Penyayang. Uniknya tidak hanya Ikhwah-ikhwah muda atau aktivis2 muda saja yang ada, Dari yang junior, senior bahkan super senior berkumpul bermunajat kepada Yang Maha Sempurna. Banyak ibu-ibu dan bapak muda yang membawa serta bayi dan putra putri mereka, bahkan ada keluarga yang membawa anak istri juga cucu. Pokoknya rame, kayak jambore tapi tempatnya di Mesjid.

Untuk pemula sepertiku memang butuh banyak perjuangan untuk dapat qiyam mulail di Habiburahman. Yapz,, bisa menghatamkan sampai lima zuz semalaman.. pokoknya Dahsyat!! Selanjutnya,, tinggal Daarut tauhid!! Meskipun sudah sering mabit disana, tetapi kepengin juga merasakan aroma i’tikafnya.

Kepengennya sembilan hari terakhir ini I’tikaf di bandung,, tpi Ma2h udah Pesen lima hari sebelum Lebaran harus sudah pulang. Tapi rencananya mau di korupsi dikit sih, pulangnya jadi H-3 aja hehe...

Ramadhan Penuh Makna

Hanya syukur dan syukur yang selalu kupanjatkan padamu ya Allah... terutama moment Ramadhan. Begitu setiap perjalanan hidup ini selalu dimulai dengan ramadhan,begitupun ramadhan tahun ini. Masa lalu yang tertingal kini muncul kembali kepermukaan. Tak disangka tak diduga mereka kembali,, orang-orang yang sangat berarti di hati. Ya,, kang Ali, risma, kang Iman dan orang-orang dimasa lalu yang selalu menjadi cahaya dimasa itu. Perjumpaan kembali dengan Risma juga kang Ali membuat waktu terasa kembali kemasa lalu.

Masa-masa SMA yang tak akan pernah terlupakan. ...Jika ditanya , seberapa penting mereka? Akan kujawab mereka sangat penting dikehidupanku. Jika ditanya dimanakah letak mereka dihati ini, maka akan kujawab mereka semua ada dibagian kepingan hati yang tak mungkin digantikan orang lain.

Selama tiga tahun ini, keadaanku belum seperti keadaan semula. Ya’ meskipun kini banyak orang-orang yang sangat peduli. Abang –abang yang begitu perhatian, t2h yang selalu memberikan nasehat sahabat-sahabat yang terus mensuport. Tapi semua itu belum mengobati trauma dan keterpurukan ini.

Karunia Allah jum’at kemarin dipertemukan kembali dengan Risma dan kang Ali (by phone dan by e-mail). Tapi hal itu tak mengurangi nilai dari pertemuan kami. Mulanya diri ini merasa marah dan kesal atas apa yang telah terjadi. Tapi, setelah mendapat penjelasan dan apa yang dialami oleh Kang Ali’ juga Risma, hati ini pun luluh. Semalaman itu sambil berbalas sms air mata ini terus berurai. Kakak-kakaku dan Sahabatku telah kembali, kembali seperti dulu, kembali seperti pertamakali kami menyimpulkan simpul-simpul ukhuah.

Dimalam itu kupenuhi dengan shalat dan dzikir, sebagai wujud syukurku yang tak terhingga. Ya,, “apa yang tidak diberikan Allah kepadaku?”,, semuanya seakan telah sempurna.. akhirnya, simpul-simpul ukhuwah itu kini terjalin kembali. Baraakalahufiik ,,

The Special Moment Of Ramadhan

Minggu, 30 agustus lalu. Saya mendapat kesempatan untuk menjadi mentor pesantren Ramadhan putra putrinya para kader. Mulanya, saya tidak terdaftar sebagai pementor dalam acara yang diadakan oleh DPD PKS kota Bandung yang bermarkas di jln. Kinanti tersebut. Namun, atas ijin Allah SWT akhirnya nama saya masuk kedalam daftar nama pementor. Jujur saja ada rasa khawatir yang menyinggahi, sebab untuk pertama kalinya saya menjadi pementor anak-anak yang rentang usianya dari kelas empat SD hingga kelas satu SD.

Acara yang dilaksanakan di mesjid PT. PINDAD itu dihadiri sekitar delapan puluhan peserta. Saya sendiri diamanahi menangani lima belas orang anak yang kesemuanya ikhwan, karena peserta membludak. Sedikit grogi dan agak bingung ketika pertama kali menemui mereka. Ya, ternyata mengatur anak SMP atau SMA jauh lebih mudah dibandingkan dengan mereka he,,he,,

Ta’aruf peserta dengan pementor,,

Seperti yang sudah saya katakan tadi, saya amat grogi ketika menghadapi mereka. Intinya sih takut garing.... dengan dimulai basmalah saya mulai mengetahui nama-nama mereka. Ada Aulia (si mungil yang pendiam, dan saya rasa ada banyak kemiripan dengan saya), M Afiq A (^.^ keep Smiling), Zulfan (seorang yang sangat pandai berbicara dan juga luar biasa aktif), Kholil (gayanya sangat Cool, meski masih kelas dua SD he,,he,,) Luthfi M. Al Fatih (anak yang paling kreatif, menurut kacamata penglihatan saya), M. Azka (Smart dan sangat baik hati), Fathur, ravy, luqman, rifki, fadhil ( mereka semua anak manis dan penurut he,,he,,) Azam & Hilmi (si pemberani, adik kakak yang kayak anak kembar), dan yang Terakhir adalah Ghulam (heboh, riweh, dan aktifnya ngak ketulungan’ hiks).

Game ta’aruf dan Explor curhat anak

Kegiatan selanjutnya dilaksananakan di luar ruangan, sebuah games yang sangat mengsyikan. Meskipun saya rasa mungkin mereka belum mengetahui teori2 kepeminpinan, tapi dalam pelaksanaan game tersebut teori2 tersebut sukses diformulasikan.

Momen explor curhat adalah, hal terpenting dalam acara ini. Sebenarnya tujuan acara ini diadakan adalah untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka menjadi putra putri dari para kader dakwah. Dan Subhanallah, saya tidak pernah mengira kalau saya akan mendapatkan jawaban-jawaban yang sangat luar biasa saat ditanya keadaan Umi & Abinya yang sibuk dengan amanah Dakwah. Luar biasa, diusia yang masih sangat muda, mereka semua sudah faham akan urgensi dakwah. Mereka semua telah diberikan pondasi oleh kedua orangtuanya agar dapat melanjutkan amanah dakwah. Badan ini terasa melemas mendengar jawaban-jawaban mereka... saya bersyukur diberi kesempatan untuk dapat bertemu dengan mereka, malaikat-malaikat kecil yang sangat bercahaya. Saya yakin, dibeberapa tahun yang akan datang mereka semua akan menjadi ujung tombak dari dak’wah ini.

Materi AMT

Kali ini giliran dari Trusco, yang menyampaikan materi. Adik binaanku ada yang tertidur pulas,, Aulia, aulia he..he.. Setelah acara AMT, selanjutnya diikuti acara games-games, serta ditutup dengan acara bagi-bagi hadiah. Alhamdulillah.....

Sukses Kecil Ke Sukses Besar

Tiga komandan pasukan dalam Perang Mu'tah itu berguguran sebagai syuhada, Zaid Bin Haritsah, Ja'far Bin Abi Thalib, dan Abdullah Bin Ra-wahah. Pasukan muslim yang berjumlah sekitar 3000 orang memang tampak tidak seimbang ketika harus berhadapan dengan 200.000 orang dari Pasukan Romawi yang dipimpin langsung oleh raja mereka, Heraclius.Kelihatannya, Rasulullah saw sudah meramalkan kejadian itu. Maka, beliau berpesan kepada pasukan ini, apabila ketiga komandan mereka gugur, maka mereka harus memilih seorang komandan baru di antara mereka. Dan yang dipilih oleh kaum muslimin ketika itu adalah Khalid Bin Walid.

Akan tetapi, apakah yang kemudian dilakukan Khalid Bin Walid? Beliau justru menarik mundur pasukannya ke Madinah. Penduduk Madinah tidak dapat memahami strategi ini. Maka, anak-anak mereka melempari Pasukan Khalid, karena menganggap mereka pengecut dan meninggalkan peperangan. Namun, Rasulullah saw justru memberi gelar kepada Khalid sebagai "Saefullah al-Maslul" (Pedang Allah yang Senantiasa Terhunus).Secara gemilang, Khalid telah berhasil menye¬lamatkan banyak nyawa para sahabat dari sebuah pertempuran yang tidak seimbang. Ini bukan sekadar sebuah pertempuran, tetapi sebuah peperangan. Masih ada medan lain yang akan mempertemukan mereka dengan Pasukan Romawi. Hanya lima tahun setelah itu, Khalid Bin Walid membuktikan sabda sang Nabi dalam Perang Yarmuk.

Sukses dalam Perang Yarmuk adalah puncak dari sederet sukses-sukses kecil yang telah diraih Khalid sebelumnya. Dialah ujung tombak pembebasan Mekkah, komandan Perang Riddah, dan pembuka pintu pembebasan Persi. Maka, begitulah kenyataan ini menjadi kaidah kepahlawanan, bahwa kesuksesan besar sesungguhnya merupakan kumpulan dari kesuksesan-kesuksesan kecil, yang dirakit perlahan-lahan, dalam rentang waktu yang panjang.

Sukses besar, dalam sejarah hidup seorang pahlawan di mana ia mencapai puncak, lebih mirip sebuah pendakian. Tidak semua orang sampai ke puncak. Namun, semua yang sampai ke puncak harus memulai langkah pertamanya dari kaki gunung. Ini kaidah yang terjadi dalam semua medan kepahlawanan.

Imam Syafi'i menulis banyak buku. Namun, prestasi ilmiahnya yang paling gemilang adalah temuannya atas ilmu Ushul Fiqh. Ibnu Taimiyah menulis banyak buku, tetapi kumpulan fatwanyalah yang paling monumental. DR. Yusuf Al-Qardhawi menulis banyak buku, tetapi mungkin buku Fiqh Zakat yang paling prestisius. Sayyid Quthb menulis banyak buku, tetapi Fii Dzilalil Quran yang paling abadi.

Apa yang perlu kita ketahui adalah proses perjalanan dari sukses kecil ke sukses besar. Secara psikologis, sukses-sukses kecil itu membangun dan memperkokoh rasa percaya diri para pahlawan. Akan tetapi, dalam proses kreativitas, sukses-sukses kecil itu memberi mereka inspirasi untuk memunculkan karya yang lebih besar. Ibnul Qoyyim benar ketika beliau mengatakan, "Setiap kebaikan yang kita lakukan akan mengajak saudara-saudaranya yang lain.

Anis Matta. (Mencari Pahlawan Indonesia)

Lelaki Yang Tak Pernah Mencaci Keledai

Lelaki itu heran. Dilihatnya orang-orang berbincang tentang banyak hal. Tetapi selalu saja sumber perbincangannya berasal dari sesososk oarang khusus. Abu juray, lelaki yang heran itu terus mencari tahu. Siapakah geranganan sosok khusus itu. Tak ada pembicaraan orang, kecuali bersumber dari sosok itu.
“Siapa sososk itu?” tanyanya pada orang-orang.
“ Dia Rosulullah.” jawab mereka.
“Alaikasalam ya rasulullah.” gumamnya.
“Hei jangan berkata alaikasalam, tapi katakanlah Assalamualaikum. Sebab alaikasalam itu ucapan untuk orang yang mati.” jawab orang-orang.
Setelah bertemu Rasulullah saw, Abu juray bertanya, “engkau Rasulullah?.”
Rsaulullah Menjawab, “Aku adalah Rasul utusan Allah, Dzat yang apabila kamu terkena kesulitan, lalu kamu berdoa kepadanya, nisacaya ia akan melepaskan kesulitan itu darimu dari kamu.”
Hari itu abu juray belajar tentang Allah SWT. Tentang betapa Maha pengasih dan penyayangnya Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tampaknya ia telah mendapatkan jawaban atas penasarannya. Abu juray kemudian meminta nasihat khusus kepada Rasulullah.
“Nasehati aku dengan nasehat yang mengikat.”Pintanya pada Rasulullah.
“ Janganlah kamu mencaci seorang pun. Janganlah kamu menghina sebentuk kebajikan apapun. Bicaramu dengan sesama saudaramu dalam keadaan wajahmu yang cerah, sungguh itu adalah sebuah kebajikan. Tinggikan kainmu dan jangan kau juntaikan, karena itu bagian dari kesombongan. Dan jika seseorang menghina kamu dan mencaci kamu dengan suatu yang dia tahu bahwa itu memang ada pada dirimu, janganlah kamu membalas menghina dan mencacinya dengan sesuatu yang kamu tahu itu ada pada dirinya. Biarkan kesudahannyya kembali pada dirinya. Dan bagimu pahalanya. Dan, jangan mencaci apapun.”
Hari-hari sesudah itu, bagi lelaki itu, adalah iman, pencerahan, jalan lurus, menunaikan janji yang diminta dari Rasulullah saw dan perjungan mempertakankan konsistensi. Abu juray benar-benar mengambil jalan hidupnya yang tercerahkan. Ia menuturkan, “sungguh, sesudah itu aku tidak pernah menghina dan mencaci seorang pun, budak maupun orang merdeka, tidak pula aku pernah mencaci keledai maupun domba.”
Dilain waktu ia berkata, “sungguh, sesudah itu aku tidak pernah mencaci orang atau binatang.”
Abu Juray telah mengambil sisi besar dalam keputusan hidupnya. Ini bukan sekedar selera pribadi, atau pilihan suka-suka. Siapa pun yang sadar, bahwa tidak sepantasnya ia menjadi penyebab hidup orang lain pedih dan getir, adalah salah satu bara diantara berjuta bara api yang bisa membakar kehidupan kemanusiaan.
Ini semua pilihan keterhormatan. Sekumpulan nilai-nilai dalam rasa keberartian kita bagi diri sendiri dan sesama. Sulit. Memang. Tapi menyuburkan keluhuran jiwa dan memperkaya kebaikan hati, selalu menghadapi godaannya yang paling besar: diri sendiri.

BURUNG PATAH SAYAP (sebuah catatan dakwah seorang ukhti)

Ukhti, aku selalu mengagumi sayap-sayapmu yang tak pernah berhenti mengepak dan senantiasa terbang tinggi dan kian tinggi. Kecepatan dan gelombang ruhiyahmu pun sangat luar biasa. Dirimu, aktivis dakwah yang tak pernah kenal henti berjuang, dinamis, dan haroki, mewakili motomu tentang jangan pernah diam dan berhenti bergerak, karena diam dapat mematikan.
“Ustadz, apakah usia perjuangan dakwah akhwat begitu terbatas? Terbatas oleh usianya, pekerjaannya, dan terbatas oleh amanahnya dalam rumah tangga?” Tanyaku suatu hari pada seorang ustadz. “Kalau begitu aku iri pada teman-teman ikhwan seperjuanganku. Mereka dapat cuek untuk tidak memikirkan pernikahan. Toh setua apapun kelak mereka mau menikah, mereka dapat dengan mudah menikahi akhwat yang lebih muda. Jika akhwat, semakin tua… Adakah ikhwan yang berkenan padanya?” Aku masih dengan pertanyaan polosku. Ustadz hanya tersenyum… I know.. Itu berarti aku sendiri tahu jawabannya. Dungdungdungdung…..
Fenomena ini mungkin mengenai semua lini dakwah. Saat sebagian akhwat berhenti dari aktivitas dakwahnya justru setelah ia menikah. Aku mencoba merenungi dalam-dalam. Pasti ada yang salah, (bisa jadi pemahamanku, pola pikirku) ya…, pasti ada yang dapat kujadikan pelajaran. Dalam benakku, pernikahan di jalan dakwah adalah pernikahan dua aktivis yang bertujuan memperkokoh tandzhim dakwah, menyatukan kekuatan, dan mencetak generasi baru jundullah. That’s the point, namun dalam kenyataannya seringkali kondisi ini tidak se-idealis yang ku bayangkan… Ada berbagai situasi dan kondisi yang realistis yang harus dicermati. Dan aku belajar banyak, dari pernikahan saudaraku, sahabat-sahabatku, patner-patner dakwahku…
Bidadari, menikah adalah sunnatullah dan sunnah Rasulullah bagi setiap muslim. Ya, of course, karena akhwat adalah tulang rusuk yang bengkok. Harus ada yang meluruskannya dengan penuh kesabaran kalau tak ingin patah. Pernikahan sepasang aktivis dakwah haruslah karena dakwah (terlepas dari berbagai fenomena yang ada saat ini; VMJ (virus merah jambu), take in, atau hubungan tanpa status). Dan saat menikah di jalan dakwah, maka proyek dakwah dalam keluarga adalah konsekuensi logis dari pernikahan para aktivis.
Namun bagi akhwat, ada banyak hal baru yang nembuatnya harus berada dalam dunia yang mungkin berbeda. Tak jarang menghentikan sementara gerak langkahnya (terlebih saat buah hati telah hadir dalam kehidupannya). Namun ini hanya sementara, sampai jundi kecilnya mulai bisa diajak berjihad. Right??? Maka menjadi amanah bagi keduanya untuk saling mengingatkan, agar mujahidah dakwah tak bagai burung patah sayap.
Aku yakin engkau tahu benar bidadari, bahwa sebagai akhwat aktivis dirimu memiliki banyak potensi. Kemampuan manajerial, strategi dakwah, membina, kaderisasi, dan banyak hal lainnya yang sebenarnya tidak terbatas. Apakah harus berakhir di gerbang pernikahan? Meski ada amanah lain yang juga tak kalah menantangnya, menjadi madrasah terbaik, bidadari terbaik di rumahnya. Namun potensi itu punya hak untuk terus berkembang, jangan dibiarkan padam atau meredup. Potensi itu harus terus dinamis dan haroki, untuk membuat satu karya terbaik bagi umat. Ada banyak kader akhwat, namun mengapa masih sulit untuk mencari mentor? Mengapa masih sulit untuk mencari pengisi ta’lim? Mengapa begitu sulit untuk mencari aktivis akhwat di lini dakwah ini? Nikmat tarbiyah punya satu konsekuensi logis bagi para jundinya, yaitu bergerak dan beramal, untuk satu cita IQQOMATUDIEN (menegakkan dienNya).
Entahlah, kadang tanya ini tak berujung jawaban. Satu hal yang pasti harus terus kita benahi adalah sebuah sistem yang terbaik untuk mengelola potensi para umahat. Dan tarbiyah sebenarnya telah menjadi wasilah yang tepat. Namun terlepas dari sistem ini, ada satu point yang lebih utama. Niat, ghirah, tadhiyah, hamasah dari para aktivis dakwah akhwat itu sendiri, untuk terus menjadi cahaya umat, tidak semata menjadi cahaya di rumahnya saja. Maka kepak sayap itu akan terus berkembang dengan dua kekuatan besar dalam sebuah rumah tangga yang tak ubah bagai sebuah markas jihad. Bagai sayap burung, ia kan terus terbang lebih tinggi. Tak kenal henti, karena ada tujuan bersama yang begitu indah… Jannah dan pertemuan dengan-Nya.
Bidadari, sungguh…, tidak ada yang membedakan usia perjuangan dakwah akhwat dan ikhwan. Mungkin bentuk dan kadarnya saja yang berbeda. Namun semangat dan gelora jihadnya tidak boleh berbeda. Karena kelak dihadapan Allah, hanya ketaqwaanlah yang membedakan. Bukan gender, suku, rupa seseorang. (Dan aku tidak mau mengalah, juga tidak mau berhenti berfastabiqul khoirot dengan teman-temanku….. Duh…. Nih kepala terbuat dari apa sih?).
Ukhti fillah, para aktivis dakwah, akhwat, dan umahat. Gerbang pernikahan adalah awal fase baru dalam kehidupan (pernikahan bukanlah hidup baru, hanya sebuah fase baru, karena kehidupan baru kita adalah saat kita bertemu Rabb kita. Saat nyawa meregang dari tubuh kita, saat kita akan berhadapan dengan hari yang sangat berat untuk hisab kita. Itulah hidup baru kita, kematian dunia untuk sebuah kehidupan abadi di akhirat kelak). Gerbang itu bukan untuk menutup semua potensi kita, tapi justru laboratorium pengembangan kapasitas dakwah kita. (Berat menulis seperti ini, karena Uz belum bisa membuktikannya alias konsulen teoritis saja).
Saat memasuki rumah dakwah baru, maka saat itulah genderang jihad dibunyikan untuk melihat sejauh mana dua kekuatan besar tersebut berkolaborasi membangun sebuah kekuatan yang dasyat untuk menjadi kemanfaatan yang besar bagi masyarakatnya, negaranya, dan terutama bagi diennya. Dan PR ini bukan main-main, agenda ini harus senantiasa di evaluasi bersama. Karena kita semua adalah du’at, nahnu du’at qobla kuli syai (kita adalah da’i sebelum yang lainnya ).
Maka ukhti fillah, akhwat, dan umahat bantulah para akhwat aktivis untuk tidak fobi terhadap pernikahan. Dengan segala keterbatasan, teruslah kepakan sayap jihadmu. Minimal lewat perhatian dan doamu. Karena Nusaibah, Khadijah, Khansa, tidak lahir begitu saja. Generasi shahabiyah bukan impian semu yang tak mungkin hadir di akhir zaman ini. Kita adalah wanita akhir zaman, kita tidak bisa berhenti melangkah dan bergerak karena cita-cita besar kita belumlah futuh hingga dakwah mencapai kemenangannya. Kehidupan kita bukanlah sebatas suami, anak dan segala kesulitan rumah tangga kita. Tapi lebih besar lagi… Ini adalah tantangan bagi saya, meski saya tak pernah mampu meraba masa depan.
Tapi semoga Allah mengistiqomahkan kita, akhwat, dimanapun nanti ukhti berada, mendampingi mujahid manapun…. Jannah itu adalah milik kita juga, maka bertempurlah tuk jadi yang terbaik dari setiap peran yang harus kita jalani. Ini pertempuran kita…. Tuk buktikan pada dunia kita mampu setegar para mujahidah Afgan yang saling menyemangati antar para umahat untuk mendorong para suaminya berjihad dan menutup pintu rumah kala suaminya bermalas-malasan dari dakwah.
Ini pertempuran kita, tuk buktikan pada Allah bahwa Dia tak pernah salah memilih kita menjadi mujahidah dakwahnya… Yang menjadikan suami dan anak bukan fitnah baginya. Namun menjadi kekuatan luar biasa, sekuat para mujahidah dan para umahat Palestina yang tak pernah berhenti melahirkan dan mendampingi mujahid dakwah meski mereka harus kehilangan semua orang yang dicintanya…. Demi izzah Islam.Ini pertempuran kita… Tuk kalahkah stigma bahwa akhwat bagai burung patah sayap saat ia menikah. Bertempurlah ya ukhti, terutama dengan diri kita sendiri. Karena seringkali ialah musuh terbesar kita.
“ Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Siapa saja yang berbuat demikian, maka merekalah orang-orang yang rugi…” (Q.S Al Munafiqun : 9).
Karena kau ukhti mujahidah…. Karena kau pendamping mujahid dakwah… Maka sambutlah seruan ini… Semoga kelak kau kan menjadi bidadari surga mulia di jannah-Nya. Wallahualam bishawab.
Catatan seorang sahabat Azzam Syahidah,,

Mamah, Dede janji ngak bakal makan Mie lagiiii,,,

Hari itu sore-sore habis nyontreng, tepatnya sih abis Maghrib aku mandi seperti biasa. Tanpa disangka, apa yang kulakukan itu membuat penyakitku kambuh,, sekitar jam sembilan malam aktifitas mual dan muntahku pun dimulai. Ohwh,, rasanya sungguh ngak bisa digambarkan dengan kata-kata. Pertolongan pertama secara tradisional di campur dengan obat yang biasa sudah dimakan, sungguh tak mempan.

Akhirnya tepat jam sebelas malam, aku dibonceng Papah, Mamah ke Dokter. Kalo saja ada orang yang melihat saat itu, mungkin kayak abang becak yang ngangkut barang-barang pindahan. Secara tiga orang yang bukan anak-anak lagi berada dalam satu motor,, huaaa,,,,,,. Untung saja, Om dokternya belum tidur, meski sudah bukan jam kerja Om dokternya masih cukup ramah menyapaku.

Berita buruknya adalah, katanya jarum infusan akan menyapaku lagi. Huaaa aku ngak mau lagi,,,, Sudah cukuplah sampai masa SMA saja jarum itu tak menghampiriku tOObat,,,

Untungnya setelah, omM dokternya memberikan pertolongan pertama. Beliau memutuskan menunda setengah jam untuk memasukan jarum ituU ke tanganku. Katanya kalo ada perubahan, rencana penancapan JaruUmnya batal. Alhamdulillah setelah setengah jam aku boleh pulang dan tidak perlu itu,,, kata beliau penyebabnya bukan mandi sore, tapi makananku yang ngak sehat. Mamah!! Aku janji ngak bakal makan mie lagi deh,,, kalo ngak lupaa...

Klinik,,,,,,,, “Aku ingin seperti dia”...

Dua hari yang lalu, aku ikut mengantar Mamah untuk Cek Up kesehatannya. Di ruang tunggu yang menyesakan, mataku tiba-tiba saja tertuju pada seseorang. Sosoknya tidak tinggi, tetapi tegap. Berkacamata dan matanya sangat berbinar. Saya yakin pasti beliau salah satu intelektual muda yang dimiliki negara tercinta ini. Terbukti dengan jaketnya yang berlabelkan PNPM mandiri jabar.

Melihat sosoknya yang seperti itu, aku yakin bukan beliau yang berkepentingan dengan Dokter yang ku kenal sejak kecil itu. Ternyata benar, beliau mengantar seseorang. Seorang akhwat muda, mungkin SMA atau mahasiswi sekitar semester satu/dua. Parasnya ayu dan begitu menentramkan saat melihatnya. Meskipun, saat itu air mukanya sangat kuyu, mungkin karena sakit yang tengah dideritanya.

Saat mataku tertuju melihat akhwat tadi, perasaanku mulai campur baur. Ada rasa iri dan kagum di dada ini ketika melihat sosoknya. Gerak geriknya begitu mencerminkan seorang akhwat, cara berpakaiannya, gaya bicaranya, menundukan pandangannya dan tatapannya yang begitu menyejukan. Sungguh saat itu, aku merasa bertemu dengan makhluk yang luar biasa menurutku. Aku sempat berfikir mungkin seperti itulah bidadari surga.

Saat kuingat diriku, akhggg............... berantakan. Meski gamis ini sudah kupakai, tapi celana panjang ini pun ikut manis nangkring melengkapi baju gamisku. Kerudungku?? Masih jauh dengan akhwat tadi. Tatapanku, sepertinya masih belum bisa terjaga dan masih jalan-jalan. Buktinya, sosok yang kulihat di klinik itu, bukan akhwat yang luar biasa tadi yang pertama kulihat. Sebelumnya aku melihat ibu-ibu gendut, bapak-bapak kurus yang masih saja terus merokok, dan seribu gambaran orang-orang yang kutebak-tebak tanpa merasa berdosa.

Parahnya lagi, aku masih suka keluyuran dengan motor malam-malam’ pun saat ini. Meskipun selalu menempatkan alasan yang dapat melegalkan aktivitasku tadi. Dua hari yang lalu saja, aku baru pulang dari acara camping yang membuatku hampir empat harian berjauhan dari rumah, padahal kondisi Mamah kurang begitu baik. Aku merasa semakin berdosa karenanya, dan aku sangat yakin akhwat tadi tak akan pernah melakukan apa yang telah kulakukan. Olahraga bela diripun baru beberapa bulan yang lalu, baru bisa kulepaskan. Teman-temanku masih banyak yang kacau, berKTP laki-laki dan agak lumayan banyak yang aneh-aneh.

Tapi klinik,,,,,, suatu saat nanti aku ingin seperti akhwat tadi. Sepertihalnya Bidadari surga yang ada dalam benakku,,

Izinkan Aku Cuti Dari Dakwah Ini

Jalanan ibukota masih saja ramai hingga larut malam ini, dengan kendaraan yang terus berlalu lalang, juga dengan kehidupan manusia-manusia malam yang seakan tidak akan pernah mati. Namun kini hatiku tak seramai jalanan di kota ini. Sunyi… Itulah yang sedang kurasakan. Bergelut dengan aktifitas dakwah yang menyita banyak perhatian, baik tenaga, harta, waktu dan sebagainya, seakan menempa diriku untuk terus belajar menjadi mujahid tangguh. Tapi kini, hatiku sedang dirundung kegalauan. Galau akan saudara-saudaraku dalam barisan dakwah yang katanya amanah, komitmen, bersungguh-sungguh namun seakan semua itu hanyalah teori-teori dalam pertemuan mingguan. Hanya dibahas, ditanya-jawabkan untuk kemudian disimpan dalam catatan kecil atau buku agenda yang sudah lusuh hingga pekan depan mempertemukan mereka lagi, tanpa ada amal perbaikan yang lebih baik. Ya… mungkin itu yang ada dibenakku saat ini tentang su’udzhan-ku terhadap mereka, setelah seribu satu alasan untuk berhusnudzhan.
Kini kutermenung kembali akan hakikat dakwah ini. Sebenarnya apa yang kita cari dari dakwah? Dimanakah yang dinamakan konsep amal jama’i yang sering diceritakan indah? Apakah itu hanya pemanis cerita tentang dakwah belaka? Apakah ini yang disebut ukhuwah? Sering terlontarkannya kata-kata “afwan akh, ana gak bisa bantu banyak…” atau sms yang berbunyi “afwan akh, ana gak bisa datang untuk syuro malam ini…” atau kata-kata berawalan “afwan akh…” lainnya dengan seribu satu alasan yang membuat seorang akh tidak bisa hadir untuk sekedar merencanakan strategi-strategi dakwah kedepannya. Kalau memang seperti itu hakikat dakwah maka cukup sudah “Izinkan aku untuk cuti dari dakwah ini”, mungkin untuk seminggu, sebulan, setahun atau bahkan selamanya. Lebih baik aku konsenstrasi dengan studiku yang kini sedang berantakan, atau dengan impian-impianku yang belum terpenuhi, atau… dengan lebih memperhatikan ayah dan ibuku yang sudah semakin tua, toh tanpa aku pun dakwah tetap berjalan, bukan???
Sahabat-sahabatku… . Memang dalam dunia dakwah yang sedang kita geluti seperti sekarang ini, tidak jarang kita mengalami konflik atau permasalahan- permasalahan. Dari sekian permasalahan tersebut terkadang ada konflik-konflik yang timbul di kalangan internal aktivis dakwah sendiri. Pernah suatu ketika dalam aktivitas sebuah barisan dakwah, ada seorang ikhwan yang mengutarakan sakit hatinya terhadap saudaranya yang tidak amanah dengan tugas dan tanggungjawab dakwahnya. Di lain waktu di sebuah lembaga dakwah kampus, seorang akhwat “minta cuti” lantaran sakit hatinya terhadap akhwat lain yang sering kali dengan seenaknya berlagak layaknya seorang bos dalam berdakwah.
Pernah pula suatu waktu seorang kawan bercerita tentang seorang ikhwan yang terdzalimi oleh saudara-saudaranya sesama aktifis dakwah. Sebuah kisah nyata yang tak pantas untuk terulang namun penuh hikmah untuk diceritakan agar menjadi pelajaran bagi kita. Ceritanya, di akhir masa kuliahnya sebut saja si X (ikhwan yang terdzalimi) hanya mampu menyelesaikan studinya dalam waktu yang terlalu lama, enam tahun. Sedangkan di lain sisi, teman-temannya sesama (yang katanya) aktifis dakwah lulus dalam waktu empat tahun. Singkat cerita, ketika si X ditanya mengapa ia hanya mampu lulus dalam waktu enam tahun sedangkan teman-temannya lulus dalam waktu empat tahun? Apa yang ia jawab? Ia menjawab “Aku lulus dalam waktu enam tahun karena aku harus bolos kuliah untuk mengerjakan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan oleh saudara-saudaraku yang lulus dalam waktu empat tahun.”Subhanallah… di satu sisi kita merasa bangga dengan si X, dengan militansinya yang tinggi beliau rela untuk bolos dan mengulang mata kuliah demi terlaksananya roda dakwah agar terus berputar dengan mengakumulasikan tugas-tugas dakwah yang seharusnya dikerjakan teman-temannya. Namun di sisi lain kita pun merasa sedih… sedih dengan kader-kader dakwah (saudara-saudaranya Si X) yang dengan berbagai macam alasan duniawi rela meninggalkan tugas-tugas dakwah yang seharusnya mereka kerjakan.
Sahabat…. Semoga kisah tersebut tidak terulang kembali di masa kita dan masa setelah kita, cukuplah menjadi sebuah pelajaran berharga…. Semoga kisah tersebut membuat kita sadar, bahwa setiap aktifitas yang di dalamnya terdapat interaksi antar manusia, termasuk dakwah, kita tiada akan bisa mengelakkan diri dari komunikasi hati. Ya, setiap aktifis dakwah adalah manusia-manusia yang memiliki hati yang tentu saja berbeda-beda. Ada aktifis yang hatinya kuat dengan berbagai macam tingkah laku aktifis lain yang dihadapkan kepadanya.
Tapi jangan pula kita lupa bahwa tidak sedikit aktifis-aktifis yang tiada memiliki ketahanan tinggi dalam menghadapi tingkah polah aktifis dakwah lain yang kadang memang sarat dengan kekecewaan-kekecewaan yang sering kali berbuah pada timbulnya sakit hati. Dan kesemuanya itu adalah sebuah kewajaran sekaligus realita yang harus kita pahami dan kita terima.
Namun apakah engkau tahu wahai sahabat-sahabatku? Tahukah engkau bahwa seringkali kita melupakan hal itu? Seringkali kita memukul rata perlakuan kita kepada sahabat-sahabat kita sesama aktifis dakwah, dengan diri kita sebagai parameternya. Begitu mudahnya kita melontarkan kata-kata “afwan”, “maaf” atau kata-kata manis lainnya atas kelalaian-kelalaian yang kita lakukan, tanpa dibarengi dengan kesadaran bahwa sangat mungkin kelalaian yang kita lakukan itu ternyata menyakiti hati saudara kita. Dan bahkan sebagai pembenaran kita tambahkan alasan bahwa kita hanyalah manusia biasa yang juga dapat melakukan kekeliruan. Banyak orang bilang bahwa kata-kata “afwan”, “maaf” dan sebagainya akan sangat tak ada artinya dan akan sia-sia jika kita terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama.
Wahai sahabat-sahabatku… memang benar bahwasanya aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, bukan malaikat, sehingga tidak luput dari kelalaian, kesalahan dan lupa. Tapi di saat yang sama sadarkah kita bahwa kita sedang menghadapi sosok yang juga manusia biasa? bukan superman, bukan pula malaikat yang bisa menerima perlakuan seenaknya. Sepertinya adalah sikap yang naif ketika kesadaran bahwa aktifis dakwah hanyalah manusia biasa, hanya ditempelkan pada diri kita sendiri.
Seharusnya kesadaran bahwa aktifis dakwah adalah manusia biasa itu kita tujukan juga pada saudara kita sesama aktivis dakwah, bukan cuma kepada kita sendiri. Dengan begitu kita tidak bisa dengan seenaknya berbuat sesuatu yang dapat mengecewakan, membuat sakit hati, yang bisa jadi merupakan sebuah kezhaliman kepada saudara-saudara kita.
Sahabat…adalah bijaksana bila kita selalu menempatkan diri kita pada diri orang lain dalam melakukan sesuatu, bukan sebaliknya. Sehingga semisal kita terlambat atau tidak bisa datang dalam sebuah aktivitas dakwah atau melakukan kelalaian yang lain, bukan hanya kata “afwan” yang terlontar dan pembenaran bahwa kita manusia biasa yang bisa terlambat atau lalai yang kita tujukan untuk saudara kita. Tapi sebaliknya kita harus dapat merasakan bagaimana seandainya kita yang menunggu keterlambatan itu? Atau bagaimana rasanya berjuang sendirian tanpa ada bantuan dari saudara-saudara kita? Sehingga dikemudian hari kita tidak lagi menyakiti hati bahkan menzhalimi saudara-saudara kita. Sehingga kata-kata “Akhi… ukhti… Izinkan aku cuti dari dakwah ini” tidak terlontar dari mulut saudara-saudara kita sesama aktifis dakwah. Semoga….
Yahdi Siradj (ADF)

The Special Moment

Bau rumput basah begitu terasa menemani perjalanan ke kampung halaman. Hutan pinus yang mengelilingi sepanjang perjalanan, sungguh suasana yang begitu kontras dengan apa yang kulihat setiap hari. Asap kendaraan, bangunan-bangunan tinggi serta hinggar binger kota yang tak dapat dihindari. Ada begitu banyak alasan kenapa aku pulang,,,,mhm,,,

Yupsz!!! Papah pernah bilang si’ Ade tuh ngak pernah inget rumah’ pulangnya pasti cuman lebaran aja he,,he,, sebenarnya kepulanganku bukan cuman menjawab gurauan Papah!! Ya ,, meskipun aku pulangnya setahun sekali pas lebaran’ tapi kita semua minimal sebulan sekali ngumpul atau kalau lagi banyak waktu dua minggu sekali juga ketemu’ meski tak di rumah hiks2…

mhm!! alasan paling penting aku pulang kerumah ntu buat “nYontreng” yups,, tahun ini adalah nyontreng pertamaku so aku bela-belain ngak kuliah padahal katanya ada Quiz gitu,, soalnya low sore ngak bakal ada mobil maklum kampung halamanku ada dipelosok, tepatnya pinggir utan.. so sewaktu disana ngak bisa facebook-an (ngak ada signal huahaha,,)

Hari H penconntrengan?! Mhm deg-degan palagi saat ibu2 heboh nanyain golkar no berapa,, Whehehe,, kubilang aja no )Delapan( pojok kanan atas hahaha,,,

Hari kedua setelah pencontrengan’ nenek kerumah katanya sieh pengen liat cucu-nya. ..Ngak kebalik Ya mestinya cucunya yang sungkeman ke rumah nenek ^.^ whehehe dah gitu pake ngasih angpau juga,,, tambah seneng aja diriku,,,,,

Sepenggal Kisah Mr. Ngebul

Pasien : “apa benar rokok sangat membahayakan jantung saya, dok?”

Dokter : “Benar, tidak hanya jantung, otak dan paru-paru juga bisa rusak oleh rokok.”
“Saya sarankan anda jangan merokok lagi!”

Anak Pasien : “tuh kan nida bilang juga apa, Pak!”

Pasien :”tapi ngak bikin saya mati’kan, Dok?”

Dokter :”Siapa bilang? Rokok bisa membunuh bapak pelan-pelan!”

Pasien :”ooo… ternyata Cuma pelan-pelan, saya kira mendadak!
Kalo gitu bolehngerokok lagi dong, Dok?”

Kaulah yang Paling Berharga

Sahabat adalah orang yang selalu ada ketika duka dan bahagia menghampiri. Kehadirannya sangat berarti dan bermakna. Tak pernah sungkan mengkritik tatkala kita salah melangkah. Tak pernah habis kata maaf tatkala kita berbuat salah. Tak ada ungkapan yang lebih pantas diucapkan kepadanya selain kaulah yang paling berharga.

Icha, Yanti, T2, Imah!! Kalian semua adalah kaki-kakiku yang dapat membuat diriku terus dapat melangkah. Untuk Icha & T2 ditunggu undangannya, Segera. he,,he,,. Yanti!!! (you are the real carier Woman ). Imah we miss you,, Secepatnya aku akan kunjungi lampung.

BBS Manajemen 2007 you are make me happy’ every day. ,,,Izal… (rame, bodor, heboh) Uzan..(rese!! But always help me!!)…rivan, wendy,rudi,.. (Kapan insyaf hahaha)…Umam, reiman,threea..(cool man)…and More,, ,,, Noe…(Ngaca mulu’ dasar calon artiz) Iin..(imutz Girls) Fuy..(she is smart girl) Fieda..(amoy,,) Nha…(^.^)…and More… Tanpa kalian semua’ kelas ngak bakal pernah rame…

Sahabat2 di formais (LDK BBS) thanks,, kalian telah menariku ke jalan kebenaran hihihi… sahabat di kopma ( Disaat kita bersama, diwaktu kita tertawa, menangis merenung oleh cinta,,,, kita semua keluarga, kapan nieh ngadain lagi rujak party???!!) hipmi mhm!! Akunya baru Eksizzzzz. Ippemac,, kamarana urang cisewu!!? Fema, deri, gingin, dasep, teh eva, teh tuti, nda , d’wely, mbang and more,,,, kawan-kawan liqa!!! Maabph aku selalu mengacaukan jadwal kalian…

Sahabat-sahabat di FKKMI, Asbikom & kopma rekanan,, Pak Adhi/UIN.. (ustad kita semua he,,he,,) bu Ina/unpas, pa Agus/unla (ditunggu undangannya),, Ridha/idha/akh /unisba(…Mhm,,kau akan membiarkan diriku minum racun serangga???,,hahaha).. Pak Novy/unisba,, (aku siap mengantarmu ke RS di jln riau _^.^_).. Aby, Ochid/unisba,,(Mhm..),, Pak Asep/upi,,, (skipsi99x…),, fitri, nina, eza/uk .. (gerindra!!!).. galih/it telkom, ludi/kokesma, ugy/ekuitas, irang/usb, kang Arsyad/itenas, mizwan/unpad..pak Adi/unsil,, enit,harun/stain,, aan/unswaganti,,, t’rere/ unpas and More,,(gilaa),, kalian semua Luar biasa…

Sowry yang ngak ke absen!!! Kalian tetep kok ada di hati ^.^ whehehe…

Tips Merawat Wajah

Usia yang tidak lagi muda, dan sering terkena paparan sinar matahari, debu, kotoran, dan polusi, membuat kulit kita menjadi iritasi. Hal ini juga menyebabkan menurunnya kekuatan struktur kulit yang mengakibatkan timbulnya berbagi kerutan, flek hitam, komedo, dan jerawat. Untuk meminimalkan masalah kulit tersebut, ikuti tips berikut!

  • Menghambat Keriput Keriput tidak bisa dihindari dan dicegah. Yang bisa Anda lakukan adalah sedikit menghambatnya. Caranya dengan:
    Selalu membersihkan wajah dengan susu krim pembersih wajah, menjelang tidur dan saat bangun tidur. Oleskan krim pada wajah sambil memijatnya dengan cara memutar, lalu angkat dengan kapas.
  • Pakailah masker jenis peel off seminggu dua kali, untuk mengangkat minyak dan kotoran pada wajah.
  • Tidak ada salahnya untuk melakukan home peeling sebulan sekali. Peeling adalah untuk merontokkan kulit mati penyebab keriput, dan menipiskan flek-flek hitam. Peeling hanya boleh menempel pada kulit sekitar 3-5 menit saja, karena mengandung bahan aktif. Kalau terlalu lama menempel pada kulit, akan membuat kulit terkelupas dan kemerahan.
  • Jangan lupa untuk selalu melapisi wajah dengan krim yang mengandung SUV Protector di pagi hari, untuk melindungi kulit dari sinar UVA & UVB yang membuat kulit menjadi terbakar.
  • Pada malam hari, jangan lupa mengoleskan krim malam tipis-tipis. Guna krim malam adalah untuk menjaga kelembapan kulit pada saat mengalami regenerasi di malam hari saat Anda tidur.
    Usir Komedo atau Blackheads Ada dua macam komedo. Komedo putih dan komedo hitam. Komedo putih merupakan kumpulan lemak yang keluar dari dalam tubuh. Sedangkan komedo hitam adalah kumpulan lemak putih, tetapi sudah tercampur kotoran sehingga susah untuk keluar. Apa saja penyebab munculnya komedo?
  • Kurangnya air di dalam tubuh kita.
  • Sel kulit yang telah mati dan berlebih sehingga menyumbat pembukaan pori-pori.
  • Produksi minyak yang berlebih pada wajah.
  • Rutinitas pembersihan wajah yang kurang baik, menyebabkan minyak pada wajah tidak terangkat secara sempurna.
  • Menggunakan scrub yang berlebih pada wajah.
  • Terlalu banyak menggunakan kosmetik yang banyak mengandung minyak.
    Cara menghilangkan komedo:
  • Siapkan air panas yang mendidih, lalu uapi wajah Anda. Uap panas akan membuka pori-pori wajah sehingga Anda dengan mudah mencungkil komedo.
  • Pada saat mencungkil komedo, gunakan alat pencungkil komedo yang telah dibersihkan dengan alkohol. Jangan pernah memencet komedo dengan tangan karena akan menimbulkan alergi dan menimbulkan bekas pada wajah.
  • Setelah proses pencungkilan, bersihkan dengan pembersih wajah.
  • Lalu, pakai masker yang biasa Anda pakai, untuk merapatkan kembali pori-pori yang telah terbuka tadi.
  • Bilas dengan air bersih.
    Kikis Flek Hitam Salah satu masalah yang paling sering terjadi pada sebagian besar wanita Asia, terutama yang berusia di atas 30 tahun, adalah timbulnya bintik hitam atau flek di wajah. Flek akibat pigmentasi kulit atau melasma bisa saja terjadi di bagian tubuh lain, tetapi memang paling sering kita jumpai di daerah wajah akibat terlalu sering terkena paparan sinar matahari. Pemakaian kosmetik yang kemungkinan besar mengandung merkuri dan asam salisilat pun akan membuat wajah terserang flek. Karena bila digunakan terus-menerus, kandungan merkuri akan menyebabkan kulit menjadi sangat sensitif terhadap sengatan matahari. Penyebab lain adalah seringnya mencuci muka dalam keadaan panas, atau dalam keadaan sedang berkeringat.
    Kikislah flek hitam di wajah dengan:
  • Scrub wajah secara teratur, dua minggu sekali. Butiran scrub yang halus akan mengikis kulit mati.
  • Gunakan peeling sebulan sekali untuk menipiskan flek-flek wajah. Waktunya cukup 3-5 menit saja.
  • Gunakan masker bengkuang seminggu dua kali. Efek sari bengkuang akan membuat wajah Anda terlihat segar, dan sari bengkoang akan mengangkat sel kulit mati serta mengecilkan pori-pori kulit.
  • Gunakan masker dari teh. Kandungan antioksidan yang terkandung dalam teh juga baik untuk mencegah penuaan dini dan menghilangkan flek hitam. Teh mengandung tanin yang sangat baik untuk mengatasi kulit yang terbakar matahari. Caranya, inapkan teh kental semalaman. Setelah itu oleskan teh ke seluruh wajah dan biarkan mengering dengan sendirinya. Bilas dengan air hangat untuk membuka pori-pori kulit, lalu bilas sekali lagi dengan air dingin untuk menutup pori-pori.
  • Anda juga dapat mencoba masker antiflek hitam yang mengandung sprilulina atau ganggang laut, yang berfungsi untuk mengangkat flek-flek hitam. Masker ganggang laut dapat Anda cari di toko-toko kosmetik.
    Mengecilkan Pori-pori Kulit akan terlihat kotor dan kusam jika Anda mempunyai pori-pori yang besar seperti kulit jeruk. Keadaan ini umumnya dialami oleh mereka yang memiliki kulit berminyak atau masalah genetik.
    Cara yang paling mudah dan dapat dilakukan di rumah adalah dengan mencuci muka Anda dengan air dingin, lalu gosokkan es batu secara perlahan ke seluruh permukaan wajah. Es batu dapat mengangkat kotoran yang tersumbat di pori-pori. Atau, gunakan masker yang berbahan dasar rumput laut, yang mampu mengecilkan pori-pori kulit. Gunakan seminggu dua kali.