RSS

Saat Mas Sabiqku Pergi


Di layar datar inilah pertama kali ku mengenal Mas Sabiqku. Dan saat ini aku merenung di depan layar datar ini. Bagiku, dia adalah sosok yang mempunyai andil besar dalam mengubah hidupku. Dialah salah satu sumber ilmu yang selalu mengalir, sosok lautan yang siap menampung keluh kesahku. Lewat dirinyalah pula ku mengenal sosok-sosok luar biasa lainnya.


Tapi, tak ada yang abadi di dunia ini. Yang bernyawa pasti mati, yang tua digantikan yang muda, siang akan berganti menjadi malam, gelap akan menjadi terang, bunga akan layu seriiring dengan kemunculan buah-buahan. Begitupun dengan Mas Sabiqku, dia datang lalu dia pergi....


Pedih rasanya ditinggal olehnya, sangat kentara ada yang hilang dari hidupku. Dia adalah sosok Abang yang bisa ku ajak untuk berbagi semua keluh kesahku. Aku tumbuh di keluarga yang sangat demokratis sehingga kepedulian dan perhatian itu serasa tak ada, saking demokratisnya,, Pih!!! Aku juga punya kakak, tapi dari sisi usia lumayan sangat jauh, dari segi prinsip banyak sekali yang beda dibandingkan yang samanya. Jelasnya aku tumbuh hanya bersama diriku dan masa-masa kuliah inilah yang membentuk Visi hidupku.


Tapi kini pelita cahaya itu meredup, Mas Sabiqku telah pergi!! Walaupun dia meninggalkan banyak guru bagiku, tetap saja aku merasa kehilangan. Kehilangan semua budi baiknya, semua tauladannya, semua petuah dan nasihat-nasihatnya.


Mas Sabiqku!! semoga Allah Swt, mempertemukan kita semua di Syurga. Amien..

0 komentar:

Posting Komentar