RSS

Dimana Allah dalam Hati Kita???

Sebuah pertanyaan yang sulit saya jawab,, perlu bukti yang sangat kongkrit bila saya mengatakan Allah swt selalu meliputi हटी...

Allah swt tak ingin hati kita dipenuhsesaki oleh keinginan nafsu dan ambisi dunia।Dahulu, ketika hati Nabiyullah Ibrahim terdominasi oleh kecintaannya kepada sang anak, Allah memerintahkannya untuk menyembelih anaknya। Dahulu, ketika suatu saat Rasulullah dan para sahabatnya begitu memuliakan Baitul Haram dalam hati mereka, Allah lalu memerintahkan mereka melakukan shalat menghadap Baitul Maqdis. Agar Allah mengetahui apakah kadar kecintaan mereka kepada Allah lebih kuat, lebih dominan dan lebih besar dari pada kecintaan mereka kepada Baitul Haram? Ketika jawabannya adalah iya, lalu Allah mengembalikan lagi Baitul Haram kepada mereka dengan perintah-Nya. Ketika Ibrahim ternyata lebih mencintai Allah, maka Allah kembalikan lagi sang anak kepadanya dan memintanya untuk menyembelih kambing kibasy menggantikan posisi anaknya.

Apakah kita merasa gembira dan senang saat berdekatan dengan-Nya? Apakah kita selalu berusaha agar allah selalu bersama kita? Sejauh mana tingkat kesenangan dan kedamaian kita saat shalat, disaat kita bertemu dan bermunajat kepada-Nya? Seberapa sejuk dan teduhnya jiwa kita saat sujud dihadapan-Nya, karena saat sujud merupakan saat yang paling dekat antara kita dengan-Nya? Duhai, indahnya bila kita mengetahui firman Allah swt,”Aku bersama hambaku di saat ia mengingat-ku dan dua bibirnya menyebut-Ku...”(HR। Bukhari, kitab at Tauhid)

Lalu bagaimanakah dengan diri kita?? Apakah Allah swt selalu mendominasi hati kita?? Ini adalah sebuah perenungan besar untuk kita semua। Jangan-jangan selama ini kita hanya menempatkan makhluk di hati kita. Seorang sahabat yang sangat menginspirasi saya, dalam suatu kajian pernah mengatakan bahwasannya “para Aktivis dakwah saat ini banyak menjadi mujahidah merah jambu”. Mungkin kedengarannya sangat sepele dibandingkan dengan sejuta problematika dakwah ini, tapi tunggu dulu! Kalau kita kaji lebih dalam, ternyata fase merah jambu juga bisa mendominasi isi hati ini. Hal ini didasari pengalaman pribadi dan beberapa sahabat he,,he,,. Fase-fase masa penantian pun dari sumber yang tidak ingin disebutkan namanya ternyata dapat membuat hati ini kelimpungan.

Hanya sekedar evaluasi,, cOba tanya pada diri’ Di Mana Allah Dalam Hati Kita????????????

0 komentar:

Posting Komentar