RSS

Guru Kehidupan

Ada banyak kata yang ingin ku kuungkap kepadamu. Namun, betapa sulit kata itu terucap. Jurang terjal seolah menghambat langkah-langkah kecilku. Peristiwa itu begitu banyak menyisakan luka dan trauma di hatiku. Tahun pun berlalu tapi aku masih disini, masih bertarung dengan masa itu. Masa dimana, kita masih bisa merangkai mimpi, kata dan kebenaran.

Mulanya, aku sangat membencimu, sangat membencimu. Karenamulah semuanya menjadi terjadi, karena pertemuan kitalah seseorang yang tak kukenal itu pergi. Begitu besar rasa benci itu merasuki, hingga sengaja kucerca dirimu dengan kata-kata terpahit dan nista.

Akan tetapi, dengan mudahnya kau hapuskan dan luluh lantahkan rasa benciku itu dengan Penguasa langit. Hingga aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena, Aku dirimu dan semuanya tunduk pada takdir yang telah ditetapkannya. Pertemuanku denganmu merupakan takdir Yang Maha Kuasa.

Dirimu telah bangkit dari keterpurukan, sedangkan aku?? Masih disini,, masih meraba-raba jalan yang harus aku tempuh. Masih terseok-seok dengan arus pemikiran yang tak henti bergejolak. Aku masih disini,, meski ragaku telah lama jauh melangkah. Ragaku bisa bertahan di pusaran jaman. Tapi jiwa ini masih terkunci, Disini.

Aku sangat bersyukur, bila dirimu telah jauh berlari. Akan tetapi, ingatlah diriku yang masih tertatih-tatih ini. walau bagaimanapun kita pernah berjuang bersama mencari kebenaran. Bukankah itu tujuan kita bersama??

Untuk guru kehidupanku!! Aku memang tak sekuat dirimu, aku memang cengeng, tapi aku pun sudah mati2an berusaha... Benar, aku memang lambat. Tapi satu hal, aku pun ingin bangkit dan berlari. Aku ingin seperti dirimu,, bukankah tujuan kita sama? Mencari kebenaran yang hakiki..


Didedikasikan Untuk Guru kehidupanku!!

0 komentar:

Posting Komentar