RSS

Untuk Langit dan Bumiku



Langitku/Bumiku Sayang...
Bunda tak sabar ingin bertemu denganmu, saat ini Bunda sedang sibuk memantaskan diri menjadi ibu yang dapat kau banggakan. Bunda yakin, ayahmu juga sama, ia pasti sedang sibuk memantaskan diri untuk menjadi ayah yang dapat kau banggakan. Bunda masih sedang banyak belajar, agar kau takjub menatap dunia ini. Bunda sedang belajar agar kau tak kecewa dengan madrasah pertamamu ini.

Langitku/Bumiku..
Bunda sangat ingin menyegerakan kehadiranmu. Oleh sebab itu, akhir-akhir ini Bunda berjuang untuk menjalani pola hidup sehat. Bunda masih suka makan mie instan, padahal Bunda tahu bahwa itu akan mengurangi kenyamananmu di dalam rahim. Bunda pun masih sering minum kopi, walau sekarang sudah dikurangi. Doakan Bunda, agar istiqamah menjalaninya. Agar kau makin cepat hadir ke pelukan Bunda.

Langitku/Bumiku…
Perempuankah atau laki-lakikah kau? Ah.. tak masalah bagi Bunda, nama itu akan ada di namamu. Sukakah kau dengan nama itu? "Langitku/Bumiku" Maaf, nama belakangmu nanti akan dipilihkan oleh ayahmu. Bunda yakin, ayahmu sudah menyiapkan nama terbaik untukmu.

Bukan memaksa, tapi Bunda suka dengan panggilan “Bunda”. Relakah kau memanggilku dengan panggilan itu? Panggilan itu akan melegakan hatimu, membuatmu merasa aman, dan membuatmu merasa dekat denganku. Panggilan itu adalah passwordmu untuk segala kebaikan di dunia ini, sebelum kau dapat melakukan semuanya sendiri.

Bunda suka menulis. Bunda ingin, nanti, setelah melahirkanmu, Bunda dapat menyelesaikan sebuah buku yang menceritakan kebersamaan kita selama sembilan bulan. Agar kau mengerti betapa aku dan ayahmu mencintaimu. Agar kau tak kehilangan memori detik-detikmu ketika sembilan bulan bersama kami. Agar kau tahu, betapa indah penantian ini kami lalui.

Langitku/Bumiku..
Jika nanti kau tak sempat melihatku, tanyakanlah kepada ayah tentang diriku. Ayah pasti punya banyak cerita tentang cintaku kepadamu, Nak. Jika kau tak sempat melihat Ayahmu nanti, yakinlah ia sangat mencintaimu. Bunda yakin tulisan ini belum dapat memenuhi keingintahuanmu tentangku. Namun, yakinlah tulisan ini Bunda buat dengan penuh harapan dan husnudzan kepada Allah Swt.

Langitku/Bumiku..
Sungguh masih banyak yang ingin kuceritakan kepadamu. Namun, tak semua dapat kuceritakan dalam tulisan ini.


***Setelah membaca lembaran "Langit cantik" dan rasa rindu yang menggebu pada "Mamah" nun jauh disana.

0 komentar:

Posting Komentar