RSS

Hujan dan Sebatang Coklat


Hari berganti dengan cepatnya, layaknya roda yang terus berputar. Padanya rasa gembira dan duka bergulir silih berganti. Tangis dan tawa menjadi catatan bagi setiap orangnya. Begitupun yang terjadi padaku, bahagia dan duka tak pernah bosan menyapa, namun karenanyalah aku menjadi hidup.

Bicara mengenai hujan dan sebatang coklat, itulah yang terjadi padaku saat ini. hujan deras yang mengguyur Bandung, membuat siapapun malas keluar. Suara petir yang menyambar saling bersahutan membuat "keder" siapapun yang merasa sok jago.

Mhm,, diruangan yang hanya berukuran 2,5 X 2,5 aku hanya duduk diam. Ngak bisa ngapa-ngapain. yupz,, sejak sebulan lalu Notebookku resmi di Lem biru. Sebenarnya aku tak ingin membicarakan hal ini lagi. Mhm menyedihkan, melihat semua ini terjadi.

Yang kupunya saat itu hanya sebatang Coklat yang bertuliskan "Special Valentine". Kurasa Coklatnya ngak begitu laku terjual sehingga di tanggal yang sudah eXp masih saja terpajang di etalase toko. Atau mungkin orang-orang sudah cukup sadar untuk memaknai hari kasih sayang yang tidak hanya diperingati pada momen tertentu saja.

Kembali lagi pada sebatang coklat tadi, sebenarnya coklat itu kubeli untuk kado ulang tahun sahabatku yang tinggal dua hari lagi. Tapi, hujan yang sangat lebat membuatku tergoda untuk membukanya.

Saat potongan coklat itu kukunyah perlahan, aku merasakan rasa manis dan pahit yang menggigit lidah. Mhm sensasi luar biasa yang tak tertandingi memakan sebatang coklat ditemani hujan. Terasa, sedang menjalani kehidupan yang penuh dengan rasa manis dan pahit yang keduanya ada derai air mata. Baik air mata bahagia maupun duka.

Shiren Aulia, 21 Februari 2010
kos-kosan kidang 40
Buah Batu

Adakalanya kita harus saling menampar


Terdengar sangat kasar dan mengerikan saat kita membacanya. Akan tetapi, hal itu sangat diperlukan pada kondisi tertentu. Ya, harusnya kita tidak menunggu orang lain untuk menampar kita, bila kita bisa menampar diri sendiri.

Ego yang sangat tinggi biasanya membuat kita buta. Buta melihat orang lain, atau parahnya buta melihat diri sendiri. itulah sebab mengapa kita sangat membutuhkan tamparan dari orang lain, Manakala kita sudah benar-benar buta dalam memandang hidup ini.

layaknya hati dan jiwa yang tak ingin diusik. Tatkala keduanya mengalami pembelotan dari fitrahnya, maka dengan angkuhnya jiwa dan hati ini hanya ingin diketuk secara perlahan dan pelan.

Sangat terdengar manja, mendengar apa yang diinginkan hati dan jiwa tersebut. tapi tak mengapa bila ketukan yang perlahan itu akan efektif mengembalikan ke fitrahnya. Namun bagaimana dengan hati dan jiwa yang sudah bebal? layakkah ia kita ketuk? layakkah kita perlakukan manja?

Kurasa hanya dengan mendobraknyalah kita bisa mengembalikan ke fitrahnya...

*@seseorang yang sedang membutuhkan tamparan@*

Tentang Sekeping Mimpi


Ada berjuta mimpi sebenarnya yang ingin diraih. Akan tetapi, pada kenyataannya kita semua, saya ataupun anda akan melempar mimpi itu karena keterbatasan kemampuan. tapi jangan khawatir, karena tatkala kita melempar mimpi yang satu maka kita akan mendapatkan yang lainnya.

Salah satu keping mimpi itu adalah saya ingin menjadi penulis. Ya, mimpi itu ada sejak saya kecil. Sempat ada keraguan dan rasa pesimis yang menghinggapi, namun keyakinanlah yang membawa saya pada sebuah kenyataan yang mencengangkan. Akhirnya saya bisa bangkit dari keterpurukan.

Tadinya pada saat hasil karya tulis saya raib semua ditahun 2007 saya menyatakan mundur dari dunia kepenulisan. Tapi kini sudah hampir setahun lebih saya kembali menulis, walaupun agak sedikit berbeda. Ya, dulu! karya yang saya hasilkan berbentuk cerpen dan sempat menyelesaikan sebuah novel. Kini, saya memilih media Blogger yang isinya hanya ungkapan hati, cerita sehari-hari, artikel dan sebagainya.

Bagiku itu adalah prestasi, ketika saya bisa kembali menapaki kepingan mimpi ini. Ya, sekarang saya ingin kembali "menulis" bahkan kedepan saya ingin memiliki usaha "penerbitan".

Langkah kecil ini sudah kumulai dengan menerbitkan buletin pribadi bernama "Aulia". Sangat kedengaran narsis mungkin, tapi terserah lah ya! apa kata orang.

Yang jelas ini adalah tentang sebuah mimpi...

Untukmu Murabiku,,


Untuk Uni tersayang,,,

Apakah Uni masih ingat pertama kali kita bertemu??
Saat itu kita bertemu di pojok selasar salman. Jujur reni sangat deg-degan waktu pertamakali bertemu uni, setelah beberapa pertemuan uni pun tahu kenapa reni seperti itu.

Namun, perlahan uni meluruskan kembali pandanganku yang sempat keluar jalur. Dengan sabar uni menjelaskan kalau reni dan siapapun butuh tarbiyah. Uni selalu menanamkan kebanggaan bahwa jilbab yang benar itu adalah akhlak yang mulia mulia.
Tak lupa uni pun menekankan sebuah gerakan islam tidaklah salah, yang salah adalah individunya.

Tapi disela-sela itu, Apakah uni ingat saat reni bilang maaf uni reni ijin telat atau maaf uni reni ada kuliah maaf uni reni sibuk , maaf uni reni harus pulang dan beribu alasan yang lainnya, tapi uni tetap sabar.

uni ingat saat kita ke jogja? Berdiri semalaman dalam kereta itu adalah tarbiyah kesabaran. Kita semua nampak dekil dan kusut tapi kita semua tetap ceria. Selama lima hari kita kelilingi jogja, mulai dari daerah ugm, malioboro, prambanan, parang trirtis sampai magelang.

Apakah uni masih ingat, saat kami panik ketika kehilangan uni di malioboro, dimarahin karyawan kimia farma gara-gara kita numpang shalat, nongkrong di jalanan malioboro sambil menikmati cerita cinta icha dan yanti, saat kita ngancam sopir bis di giwangan, saat kita bernarsis ria dengan berbagai pose hingga ribuan photo, saat reni marah banget karena sopir yang ngejemput kita ke magelang ngak tahu jalan?

Apakah uni ingat jajanan2 khas jogja yang kita nikmati bersama? ada nasi kucing es jeruk yang warnanya putih dan sangat murah yang membuat kita bengong, bakmi yang lezat serta macam2 oleh2 yang kita borong, sampai akhirnya kami semua harus minjem duitnya uni.

Saat uni wisuda, Itu adalah hari dimana kami pun merasakan bahagia yang tak terkira. Jauh-jauh kami beli bunga di palasari’ eh ternyata di depan unpad jauh lebih banyak lagi. Senangnya bisa bertemu uda yang sangat uni banggakan dan uni2 yang lainnya. Juga anak-anak etos, dan yang terpenting adalah acara makan-makan di Sari sunda.


saat uni mengajakku itikaf di salman dan habib, itu adalah itikaf pertamaku! terimakasih karena uni, aku bisa merasakan nikmatnya itikaf. Dan masih banyak lagi cerita indah yang tidak bisa kutulis satu-persatu.

Tapi, apakah Uni masih ingat saat uni bertanya kapan reni mau nikah? Saat itu, ku jawab “bingung ni! Reni takut”, uni tersenyum dan berkata kamu belum siap.

Padahal saat ini reni mau bilang “uni reni mau nikah akhir tahun ini aja setelah beres kuliah” agar Uni tak jadi pergi.
Tapi ternyata bukan uni orangnya yang akan membimbingku mengisi proposal, bukan uni yang akan mendampingiku saat jalannya taarufku. Kupikir uni yang akan menemaniku sampai hari itu benar-benar tiba.

Tapi tidak mengapa,, toh ini adalah skenario terbaik menurut Allah swt. Akhir kata semoga Allah SWT akan terus memegangmu dengan erat.

Kau hanya tersenyum, saat kubacakan surat cinta ini di hari perpisahan kita.
Bandung, 7 Februari 2010

Si kukut


Hari sabtu yang ceria, cerita mulanya. Mhm, LQ-nya ngak jadi trus latihan karate pun di batalkan. so, dari Ganesa aku memutuskan untuk pulang ke rumah aja.

Di angkot yang menuju cicaheum, tiba-tiba oh no!! ada segerombolan ibu-ibu yang menakutkan. Saya sudah yakin kalo mereka itu copet, tapi semuanya sudah terlambat saat saya menuruni mobil,, oh Hp-ku ilang.

pada saat situasi seperti ini jurus karate tak bisa berfungsi, satu lawan lima kan ngak sportif. yang paling pentingsih saya takut mereka bawa piso.. he,,he,,

BTW,, ya sudahla ya... akhirnya hp yang di beli tgl 1 bulan 1 tahun 2005 itu pun raib.

Innalillah..

Februari Ceria


Mhm,, mendung tak selamanya kelam. februari kali ini adalah salah satu februari yang menggembirakan ceritanya, he,,he,,

Yupz di februari ceria kali ini ada dua momen yang spesial bagi seorang Shiren Aulia dan Reni Nuryanti’ tepat dibulan februari ini adalah milad blog saya yang pertama’ saya memang belum begitu lama di kancah dunia maya ini’ tapi setahun terakhir ini jadi pembuktian eksistensi saya sebagai mhm,, Penulis.

Dan di februari kali ini pun tepat berbarengan dengan milad saya yang ke 2,,, Mhm kok bisa di bulan februari ya?? Jawabannya karena saya tidak menganut ajaran Matahari Januari-Desember’ Tapi saya menganut ajaran bulan Muharram-Dzulhijjah’ sO karena Februari kali ini bentrok sama bulan Shafar maka hitungan usia saya pun bertambah.

Pada Momen bahagia kali ini, trio Angel yang menganut idiologi tidak ada persahabatan yang abadi, tidak ada cinta yang abadi dll. yang ada hanya kepentingan yang abadi’ bersepakat mengadakan perayaan bagi salah satu personilnya di WS saja hohoho tongkrongan anak-aak trio Angel yang couzy abiz.

Acara miladh yang sempurna, dan kisah kesepakatan kepentingan yang aneh (Persahabatan)

Dakwah Adalah Cinta


Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?

Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.

In memoriam Ust. Rahmat Abdullah DPC PKS Batununggal/izzi

Mau kaya ? Buka Seluruh Keran Rizkimu


Dua hari yang lalu, ada seorang teman yang ngetag di catatan FB. kayaknya ngak sengaja sih, soalnya baru sekali bertemunya itu pun 1:200 hoho, maklum dia agak seleb gituh. what ever lah yang penting isinya mantap Bro...

Bismillah,
Frend, gmana kabarnya nih ?
Gimana juga kabar usaha yang udah mulai dirintisnya nih?

Oh ya,
Kemarin mendapatkan oleh-oleh inspirasi dari salah seorang guru kehidupan tentang masalah usaha ini. Gini loh, beliau menandaskan bahwa setiap orang mempunyai pola hidup yang telah digariskan. Pertanyaannya adalah, seberapa cepat ia mengenali dan mengoptimalkan pola tersebut. Nah.. untuk mengoptimalkan pola tersebut dibutuhkan keran-keran rizki yang mesti dibuka. Apa tuh maksudnya ? Gini loh.. Salah satu penyebab mengapa sahabat-sahabat Rasulullah banyak yang jadi miliarder namun tetapdermawan, salah satunya karena mereka membuka semua keran rizki yang mereka punya. Keran rizki itu bisa dibagi kedalam beberapa bagian. Diantaranya :

1. Keran Rizki Harian
Nah, ini biasanya pintu rizki yang didapat dari perniagaan atau perdagangan secara langsung. Misalnya, jual makanan asongan, ruko, warung nasi, warung internet, dan lain sebagainya.
Para sahabat, biasanya melakukan hal yang sangat menakjubkan untuk membuka dan melancarkan rizki hariannya ini. Apaplagi kalau bukan sedekah ? Bahkan, dalam sebuah riwayat, Ustman Bin Affan pernah ditanya oleh para sahabat yang lain, mengapa setiap hari beliau menyedekahkan seluruh keuntungan yang ia miliki setelah diambil secukupnya untuk makannya hari itu dan untuk memutar modal esok hari. Jawabannya simple saja saat ditanya mengapa ? Karena setiap hari ia bersedekah, esok harinya Allah berikan yang lebih dari apa yang ia dapat hari itu. Subhanallah, nggak kaya gimana gitu loch !!

2. Keran rizki Mingguan
Ya.. mungkin ada juga diantara kita yang memang gajinya per minggu. Misalnya proyek-proyek atau mungkin juga penghasilan sebagai tukang bangunan di suatu tempat,
Nah..,. banyak juga loh peluang-peluang rizki mingguan yang bisa kita optimalkan. Yang penting cerdas mengambil peluang

3. Keran rizki bulanan
Nah.. kalau ini biasanya kalau kita bekerja di sebuah perusahaan atau instansi-instansi pemerintahan.
Bagus juga tuh membuka pintu rizki ini. Ya, nggak apa juga jadi karyawan dengan gaji 10 juta di sebuah tempat, namun menjadi direktur di waktu yangs ama dengan penghasilan 1 miliyar per bulan misalnya. Juga menjadi seoraqng investor property dengan pendapatan bersih 200 miliyar per bulan (Kok besar banget ? Yah… gak bayar kan ? lebih baik bermimpi besar)

4. Keran Rizki Tahuan
Nah.. ini sih bisa didapatkan dari kta investasi rumah, ruko dan barang property lainnya misalnya, yang bisa disewakan dan mendapat penghasilan per tahun. Atau ada juga yang investasi dengan membeli sapid an kamb ing, yang pada idul Adha dijual dengan harga yang lebih mahal dari saat ia beli, Selisihnya menjadi pendapatan per tahunnya. Ya, lumayan juga, kalau dari setiap satu ekor sapi daoet 5 juta diklaikan 10 sapi. Udah Rp 50 juta tuh… Cukup buat DP cicilan mobil tuh. He3x…

Yah.., yang pasti apapun yang kita lakukan dalam usaha, niatnya bukan tuk kejar dunia. Namun untuk mengejar Allah. Biarlah dunia di genggaman. Namun akhirat bersemayam dalam hati. Hingga, jika suatu saat ada masalah dengan dunia kita, tidak kan mengganggu kondisi hati kita. Karena di hati hanya untuk Allah dan akhirat, tempat kita semua pulang kesana.

Selamat berbahagia dengan 4 keran rizki dari mata air kemandirianmu Sahabat.(Setia Furqon Kholid)