RSS

Blogspot or wrdpress

Mhm.. belakangan ini banyak yang protes. Khususnya teman-teman blogger yang di wordpress, katanya Blogku susah banget buat di komentarin. hihihi

Tapi anehnya, salah satu personel Wordpress (juragan Dhimas Kasep) masih bisa Comment ditulisanku, baru-baru ini.

Hua ,,, pada nyuruh pindah ke wordpress. padahal di blogspot, udah ulang tahun gituuu. Bingung jadinya,, Some body help!!! masa iya bikin 2 blog sekaligus? ngurus satu aja masih keeteran....

Ice Cream, “Dalam Dekapan Ukhuwah”


Salman,,,, lagi-lagi Salman. Tempat yang paling happening dan membuat saya nyaman. Namun, bukan berarti saya melupakan tempat yang lain. Apalagi di Bandung ini banyak sekali tempat majelis ilmu yang dapat kita pilih. Ibarat Ice cream yang memiliki berbagai rasa, tapi kecenderungan saya memilih rasa coklat lumayan sedikit dominan. Tapi bukan berarti saya tidak pernah mencoba rasa vanilla, Strawbery, banana dll.

Saat itu tanggal 13maret 2010 mabit Ashabul Quran. Kebetulan narasumbernya adalah Ustad Salim A fillah Dan Ustad Sholihin abu izzudin yang pada malam sebelumnya diculik terlebih dulu untuk mengisi acara. Padahal agenda kedatangan mereka berdua ke Bandung adalah untuk launching buku terbaru mereka di acara “PULPEN” FLP Bandung.

Satu kejutan yang tak terduga ketika saya bertemu dengan dua Murabbi sekaligus. Murabbi saat ini dan sebelumnya. Dengan erat ku peluk Uniku, bagi saya beliau adalah orang yang tak bisa tergantikan oleh siapa pun. Maaf kan aku Tetehku!! Saya memerlukan waktu yang agak lama untuk bisa dekat dan percaya padamu.

Saya tahu, sikap saya memandang hidup ini agak sulit. Sebenarnya saya pribadi pun tidak ingin seperti itu. Saya sangat sulit untuk mempercayai orang, sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, sering terjebak dengan masa lalu, terkadang pesimis dengan masa depan, dan kerumitan-kerumitan yang tidak bisa dijelaskan.

Saya takut, kalau saya termasuk orang yang terluka. Orang yang memelihara telusuk dan merawatnya. Dan nanah akan terus menjalar dari luka nurani ini. Saya tidak ingin menjadi Orang yang akan terus melukai diri sendiri dan orang lain. Saya tidak ingin menjadi seperti Abdullah Bin Ubay Bin Syalul. Saya sangat takut apa yang di bahas Ustad Salim itu adalah bagian dari diri ini.

Astagfirullahal adzim!! Jika benar saya memang orang yang terluka, saya ingin mencabut telusuknya dan membersihkan lukanya. Ya Rabb!! berikanlah kelapangan di dada ini.

Malam itu Tetehku sangat terasa jauh, jauh sekali. Tak ada kesempatan berbincang apalagi berbagi. Aku sibuk dengan Uniku dan dirimu sibuk dengan teman-temanmu. Sampai pagi hari itu tiba, dan kuucapkan salam sambil kupeluknya erat.

“Dede kita baru salaman Ya!! Maaf kemarin teteh Riweh, katanya”

Saya hanya tersenyum dan berjanji pada hati dan diri, “Aku tidak ingin menjadi orang yang terluka”. Dan untuk Tetehku!! Aku masih sangat perlu banyak waktu untuk dapat menjadikanmu bagian dari kepingan mozaik di hidupku.

PELANGI JINGGA


Ini tentang seseorang. Seseorang yang saat ini telah menjadi bagian dari mozaik cerita hidupku lagi. Mhm,, sebuah kesalahan kecil di masa lalu, yang cukup berdampak besar mempengaruhi hidupku. Namun saat ini dengan jujur dan rendah hati kuakui ini bukan seratus persen kesalahannya.

Ada seorang kakak senior yang pada saat itu agak meninandasku. Tapi, karena posisinya tepat berada diujung pangkal kesabaranku, dengan bijaknya kuangkat beliau jadi kambing hitam piaraan. Terakhir kali melihatnya di tanggal 24 Mei 2004. Apal banget ya??? Musuh Forever…. Dulunya, CATET. Namun setelah itu, lama tidak bertemu karena sekolah kami berbeda hingga kuliah. Dan itu sangat membantu agar virus dendam kesumatnya ngak kambuh dan kumat.

Namun tiba akhirnya pada suatu ketika, saya mengetahui kalau beliau berada di kota yang sama. Dendam lama bersemi kembali. Dengan semangat millenium kupersiapkan senjata lengkap untuk memburunya he,,he,, (Bagian ini terlalu lebay).

Kutulis sebuah surat elektronik yang isinya panjang dan agak sedikit melebar. Isinya tiada lain berupa pasal-pasal tuntutan agar tersangka meminta maaf dan mengakui segala kesalahannya. (padahal kalau dipikir-pikir mungkin Tersangkanya juga udah lupa dengan semua kesalahannya.

Namun, sesaat sebelum kukirim suratnya, saya jadi teringat dengan sedikit kebaikannya. Waktu itu saya sedang sakit dan dia menunjukan sedikit rasa khawatir di wajahnya, cumin itu. Kuurungkan niat mengirimkannya sampai besok pagi.

Tapi atas ijin Allah SWT dipagi hari yang ceria itu terlebih dahulu kudengar ceramah seorang Ustad kondang di kota Bandung, bahwasannya Allah itu maha pemaaf!! So,, masa hambanya ngak pemaaf. Saat itu juga kuputuskan bahwa aku memaafkannya, atau lebih tepatnya memaafkan diri sendiri he,,he,,

Syukurlah saat ini, silaturahim kami telah membaik. Puji syukur kupanjatkan kepadaMu Ya Allah!! Engkaulah yang mengikatkan ukhuah ini.

Saya berharap suatu saat nanti dapat menceritakan kepadanya bahwa dia adalah orang yang sangat saya benci, diselingi gelak tawa dan harumnya aroma kopi. Juga gerimis yang rintik, hingga tiba pelangi jingga itu muncul memandang kita yang berbincang hangat dengan sejuta tawa.

Kawan!! Semoga hari itu akan segera tiba….

Rinduku Padamu


Rinduku Padamu
Aku ingin menelungsupkan wajahku pada dekapan hangat tubuhmu
Seperti dekapan ayah kepada putrinya
Aku ingin menangis dipundakmu dan menyusupkan sembabnya wajahku
Dalam lebar jubah putihmu

Engkaulah matahari diantara purnama-purnama yang kumiliki
Tak ada kata yang bisa ku ucap
Selain rindu, rindu dan rindu
Ijinkanlah aku untuk dapat bertemu denganmu

Engkaulah lelaki terindah dihidupku
Engkaulah lelaki terhebat disetiap desah nafasku
Rosulku tercinta,
MUHAMMAD SAW

Allahuma Shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

Guru Kehidupan

Ada banyak kata yang ingin ku kuungkap kepadamu. Namun, betapa sulit kata itu terucap. Jurang terjal seolah menghambat langkah-langkah kecilku. Peristiwa itu begitu banyak menyisakan luka dan trauma di hatiku. Tahun pun berlalu tapi aku masih disini, masih bertarung dengan masa itu. Masa dimana, kita masih bisa merangkai mimpi, kata dan kebenaran.

Mulanya, aku sangat membencimu, sangat membencimu. Karenamulah semuanya menjadi terjadi, karena pertemuan kitalah seseorang yang tak kukenal itu pergi. Begitu besar rasa benci itu merasuki, hingga sengaja kucerca dirimu dengan kata-kata terpahit dan nista.

Akan tetapi, dengan mudahnya kau hapuskan dan luluh lantahkan rasa benciku itu dengan Penguasa langit. Hingga aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena, Aku dirimu dan semuanya tunduk pada takdir yang telah ditetapkannya. Pertemuanku denganmu merupakan takdir Yang Maha Kuasa.

Dirimu telah bangkit dari keterpurukan, sedangkan aku?? Masih disini,, masih meraba-raba jalan yang harus aku tempuh. Masih terseok-seok dengan arus pemikiran yang tak henti bergejolak. Aku masih disini,, meski ragaku telah lama jauh melangkah. Ragaku bisa bertahan di pusaran jaman. Tapi jiwa ini masih terkunci, Disini.

Aku sangat bersyukur, bila dirimu telah jauh berlari. Akan tetapi, ingatlah diriku yang masih tertatih-tatih ini. walau bagaimanapun kita pernah berjuang bersama mencari kebenaran. Bukankah itu tujuan kita bersama??

Untuk guru kehidupanku!! Aku memang tak sekuat dirimu, aku memang cengeng, tapi aku pun sudah mati2an berusaha... Benar, aku memang lambat. Tapi satu hal, aku pun ingin bangkit dan berlari. Aku ingin seperti dirimu,, bukankah tujuan kita sama? Mencari kebenaran yang hakiki..


Didedikasikan Untuk Guru kehidupanku!!

Kamisan FLP


Mhm,,, Saya masih ingat, pertamakali mengkuti kamisan FLP. Mimik muka yang mengkerut, telinga terasa sakit, kaki yang pegel dan Stress yang luar binasa. Gilaa,, kajiannya berat banget.

Selama ini yang saya tahu, nulis ya nulis. Hal yang sering tiap orang lakukan. Apalagi saya, karena demennya curhat terus. Sudah banyak karya novel yang saya buat hihihi... buktinya bertumpuk-tumpuknya buku diary mengisi rak buku. Koleksi dari jaman SD ampe saat ini. Meskipun saat ini saya punya blog, tetap saja saya tidak bisa lepas dari diary. Di dalam diary, kita tidak perlu merasa khawatir dengan tulisan-tulisan yang sifatnya pribadi.

Kembali ke Laptop!! Seperti halnya Kamisan kemarin, bahasannya tentang puisi-puisi Sutan Takdir Alisyahbana. seperti biasa, Yang saya bisa cuman melongo dan melongo. Mhm.. meskipun kepala terasa sakit dengan penjelasan yang jlimet, tetep saja saya merasa ketagihan dan ketagihan. Kamis berikutnya pun saya akan duduk kembali di tempat itu, Aneh tapi nyata.

Jika saya ditanya,, sebenarnya jenis tulisan saya itu apa?? saya pun tidak tahu.. Bagi saya saat ini, dengan menulis perasaan saya merasa lebih baik.. dan yang jelas saya tidak membebani sahabat-sahabat saya untuk mendengarkan curhat saya yang teramat panjang. hihihi...

Kaca Mata

Mhm,, berbicara soal kaca mata, baru sadar udah lumayan lama menggunakannya. Udah hampir enam tahun, perasaan. Berbagai mode udah dicoba, mulai dari yang jadul ampe rada jadul hihi...

Tapi, kesan yang tak terlupakan adalah betapa saya sangat senang berganti kacamata. Alasannya bukan banyak uang siih,, tapi menyangkut insiden-insiden yang cukup menggelikan. Mulai dari dipecahin sendiri ampe diamanin sama orang lain.



Tiga bulan yang lalu, baru saja saya mendapat kaca mata baru. Bukan tambah atau kurang minus, tapi kaca matanya ada yang mengamankan sewaktu mabit. Sampai tempat teraman, hingga yang punya pun tak tahu dimana. Mhm,, mengharukan.

Seminggu yang lalu, saya pun punya kaca mata baru!! Mhm keren kan?? yang ini insiden Pribadi, agak sensitif kalo diceritakan..

Kesimpulannya, betapa beruntungnya saya mempunyai seorang Ibu yang sabar. Meskipun beliau suka ngomel juga kalo saya keseringan ganti kaca mata. Beliau Ngak tega kalau putrinya ngak bisa ngeliat dengan jelas.

Thanks Mom!! kaca mata barunya..