RSS

Jiwa-Jiwa Yang Menolak Patah

Mengapa ada orang yang mampu terus berjalan meski cobaan menghantamnya bertubi-tubi? Namun kenapa juga yang lainnya justru patah, meski nampaknya ujian dan derita yang ia terima relative lebih ringan? Ada banyak sebab tentu. Tapi salah satunya adalah , karena orang-orang yang mampu melangkah terus, yang tidak mundur dan tidak berhenti, adalah orang-orang yang “kreatif”. Jiwa-jiwa mereka kreatif menemukan celah terobosan untuk menjaga diri agar tidak patah, agar tidak berhenti. Tentu, di dalamnya ada sebentuk cinta dari Allah swt, sehingga mereka menemukan kunci-kuncinya. Dan kunci itu ternyata ada dimana-mana.

Ia Tidak Berhenti, Karena Cinta Ternyata Disekelilingnya

Laki-laki itu pejabat tinggi suatu perusahaan swasta, berusia 40-an, belum menikah. Beberapa bulan lalu, ia menuturkan kisah hidupnya yang paling rahasiah dalam sebuah harian nasional. Ternyata, laki-laki 40-an tahun ini , semasa SD pernah mengalami pelecehan seksual oleh temannya sendiri.

Bertahun-tahun ia mencoba melupakan peristiwa tragis itu. Ada masa dimana ia sangat membenci para pelaku, yang masih kanak-kanak itu. Ada masa ia merasa tidak sanggup melihat orang lain. Namun pada akhirnya ia mencoba sesuatu yang sangat sulit. Memaafkan. Satu kata yang ia ucapkan sampai dewasa, “maafkan, maafkan” .

Ternyata itulah yang menjadi titik balik ia membuka hatinya untuk melihat sisi lain dunianya. Sewaktu ia memberikan perhatian dan kasih saying kepada keluarganya, terutama kepada para keponakannya, ia menemukan mutiara cinta ternyata ada dimana-mana. Disanalh ia merasa bisa berlabuh, menemukan kebahagiannya, menemukan kesembuhannya. Laki-laki itupun tidak kalah, jiwanya menolak untuk patah, karena cinta ternyata ada disekelilingnya.

Ia Tidak Berhenti, Karena Memilih Tegak Meski Tertatih-tatih

Ada seorang ibu yang yang sudah belasan tahun berdiam di kios rokok dan minuman dingin yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Meskipun sehari-hari harus hidup amat prihatin, namun seperti yang diakuai ibu itu, ia merasa masih mampu bertahan. “memang pemasukan sedikit sekali, kami terpaksa makan seadanya, tapi kami masih bisa bertahan”.

Demikianlah. Meskipun tersendat-sendat, mereka sudah memilih.

Ia Tidak Berhenti, Karena Harus Menjadi Pelita Lingkungannya

La Ode Muhammad, ia adalah salah satu dari banyak penduduk desa Wantimoro/ Suku Bajo (suku yang tinggal di laut dan menjadikan laut sebagai sumber mata pencaharian). Namun, kehidupan mereka lama-kelamaan terjepit, akibat potensi ikan yang makin merosot.

Dalam situasi ini, kekhawatiran soal masa depan menghinggapai mereka. Hingga La Ode tersadar, ia mesti melakukan sesuatu. Lantas ia mengajak suku Bajo untuk menetap di darat dan bertani dengan pola sanitasi. Mereka berhasil. Warga menganggap La Ode Muhammad sebagai pelita lingkungannya

Ia Tidak Berhenti, Karena Punya Mimpi

Alkisah ada seorang perempuan yang telah terjerembab ke dalam suatu permasalahan yang sangat sulit mencari pintu keluarnya. Tapi perempuan ini masih saja bisa tegak berdiri,, ketika ditanya mengapa ia bisa bertahan? Jawabannya cuman satu, aku masih punya mimpi

0 komentar:

Posting Komentar