RSS

Sendiri Menyepi

Sudah dua hari aku ada disisni, sebuah tempat yang jauh dari keramaian. Sebuah tempat dibawah kaki gunung Talaga Bodas yang masih sangat asri. Suara burung bernyanyi, ayam berkokok dan binatang hutan lainnya begitu jelas terdengar menghiasi datangnya mentari. Pagi yang sangat mempesona,, karena itulah aku selalu “jatuh cinta “ dengan yang namanya pagi. Suasananya, udaranya serta senandung pagi yang sulit diungkapakan untuk orang-orang yang tak pernah menikmati pagi.

Bukan dalam rangka liburan ataupun urusan penting yang lain aku berada disini. Alasanku disini hanya satu, aku sedang lelah dengan semuanya. Aku butuh angin segar untuk terus berjuang memanfaatkan waktu-waktu yang dikaruniakan Allah SWT, aku ingin rehat sementara dari segala rutinitas yang ku jalani. Di tempat ini dengan sejuta pesona alamnya, aku berharap mendapat tenaga baru untuk menghadapi semua kejenuhan dan permasalahan yang ada.

Ketika sisi jiwa yang rapuh ini telah terkoyak , sangat sulit bagiku memulihkannya. Rasanya perlu waktu untuk menjalinnya kembali. Disini, ditempat aku berdiri saat ini! Aku tengah berupaya memperbaiki semuanya. Mencoba untuk memuhasabah dan mengevaluasi diri.

Kedatangan orang yang telah pergi begitu jauh secara tiba-tiba membuatku sangat syok luar biasa. Urusan masa lalu yang belum terselesaikan menjadi cambuk yang sangat menampar wajahku saat ini. Permasalahan yang pelik yang sudah bisa aku redam selama ini, kini mengemuka kembali dan sangat jelas terekam dibenakku. Meskipun prinsip dan visi hidup kami saat ini telah sama, perlu waktu bagiku untuk menerima semuanya. Perasaan tersakiti, rasa dendam, marah, kesal, jengkel yang terhujam di lubuk hati ini menyeruak kembali bersama dengan kepulangannya. Aku hanya manusia biasa, bukan malaikat yang bisa menerima keadaan ini secara arif dan bijak dalam waktu yang sangat singkat.

Ilmu baru yang kudapat kali ini adalah, ternyata memaafkan itu sangat sulit. Perlu kebesaran jiwa untuk menerima sebuah kata “maaf”. Aku kini tengah mencoba mencari kebesaran jiwa itu ke lubuk hati yang terdalam. Dan ketika apa yang kucari itu sudah mulai terlihat, rasanya simpul ukhuwah itu mulai terjalin kembali! Aku sangat bersyukur, Allah yang maha Rahman dan Rahim mempertemukan kami kembali dalam keadaan seperti ini. Keadaan dimana kami tengah berupaya untuk taat kepada-Nya.

Akhirnya di kaki gunung ini, aku menemukan semua jawabannya. Dan insyaAllah esok hari aku harus sudah mulai berkemas, untuk melanjutkan kehidupanku he,,he,, Untung saja keberadaanku disini tak diketahui Mama, kalau beliau tahu pasti bakal diceramahi semalaman. Yailalah awal kuliah gini udah bolos he,,he,,. Untungnya si bibipun tak banyak bertanya atas keberadaanku. Meskipun agak sedikit kebingungan mendengar penjalasan yang berbelit, bibi mencoba untuk mengerti. Pish akh Bi!!!!!

Yah,,,!! Kuliah lagi deh,, rapat lagi deh,,, cUape Deh,,, Pasti nanti pas kemabali, banyak yang ngomel-ngomel. soalnya, cukup lama menghilang dari peredaran, dan jujur ya daku ini orang yang paling dibutuhkan dan penting!!!!!!!!!!!!!

2 komentar:

el afiq ahmad mengatakan...

tetep semangat ya non,..

salam,.

Reni Shiren Aulia Nuryanti mengatakan...

Selalu!!!

He,,he,,

Posting Komentar